Optimalisasi BIJB Kertajati untuk Pemberangkatan Haji Dinilai Kian Penting
BIJB. Optimalisasi BIJB Kertajati untuk Pemberangkatan Haji Dinilai Kian Penting. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB Kertajati untuk penyelenggaraan pemberangkatan ibadah haji masyarakat Jawa Barat penting untuk dilakukan.
Selama ini, BIJB Kertajati telah menunjukkan kinerja positif dalam penyelenggaraan pemberangkatan haji dalam tiga tahun terakhir. Hal itu, disampaikan Plt Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon, H Slamet SAg MPd, Senin (17/11).
BACA JUGA:Keterbatasan Penerbangan di Bandara Kertajati Jadi Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Cirebon
Namun, ia mengakui bahwa sejumlah sarana pendukung dan akses transportasi masih perlu ditingkatkan untuk mencapai efektivitas maksimal.
Menurut Slamet, BIJB telah dimanfaatkan sebagai lokasi pemberangkatan haji sejak 2023 dan berjalan cukup baik. Bahkan, jamaah dari berbagai daerah, tidak hanya Ciayumajakuning, tetapi juga Subang dan wilayah lain, telah diberangkatkan melalui bandara tersebut.
“Untuk haji, kemarin berjalan efektif dan aman. Secara pribadi sebagai warga Jawa Barat, saya berharap BIJB bisa lebih dimaksimalkan,” ujarnya.
Kendati demikian, Slamet menyoroti masih minimnya akses pendukung menuju bandara, khususnya dari Embarkasi Indramayu. Ia menjelaskan bahwa rute menuju BIJB masih mengandalkan jalur biasa dan kerap melalui “jalur tikus”, bukan akses khusus.
“Waktu tempuh sebenarnya hanya sekitar 1,5 jam. Tapi kalau ada jalur khusus, apalagi jalan tol, itu akan jauh lebih baik untuk mengangkut jamaah,” katanya.
Ia juga menilai keberadaan penginapan dan akomodasi di kawasan BIJB sudah mulai tersedia, namun fasilitas tersebut belum sepenuhnya optimal untuk pelayanan berskala besar.
Berbeda dengan haji, Slamet menyebut hingga saat ini ia belum mendengar adanya penerbangan umrah yang diberangkatkan dari BIJB. Minimnya frekuensi penerbangan reguler dan fasilitas penunjang yang belum lengkap menjadi salah satu faktor penyebab.
BACA JUGA:BIJB Kertajati Berpotensi Jadi Pusat Pemberangkatan Umrah, Gandeng Travel Umrah se-Jabar
“Untuk pemberangkatan umrah memang belum efektif. Penerbangan masih jarang, termasuk untuk rute-rute reguler,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa pada dua tahun pertama penggunaan BIJB untuk haji, jamaah masih harus transit di Bandara Kualanamu. Namun sejak 2025, penerbangan haji dari BIJB sudah berlangsung langsung menuju Arab Saudi tanpa transit.
“Dari segi kenyamanan, BIJB jauh lebih tenang karena tidak terlalu padat. Untuk pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji, BIJB memang lebih nyaman,” tambahnya.
Terkait rencana penggunaan BIJB untuk pemberangkatan haji tahun 2026, Slamet menyebut hal tersebut berada di luar kewenangannya. Semenjak pemisahan antara Kementerian Agama dan Kementerian Haji.
BACA JUGA:DPRD Mendorong Optimalisasi Fungsi dan Perbaikan Akses BIJB Kertajati
Meski demikian, ia meyakini bahwa tahun ini jamaah haji tetap akan diberangkatkan dari BIJB. “Feeling saya, tahun ini pasti dari BIJB, karena demi efektivitas pelayanan dan sudah berjalan dengan baik selama tiga tahun,” ujarnya.
Slamet berharap pemerintah dapat mempercepat pembangunan fasilitas dan akses pendukung, terutama jalur transportasi dari Embarkasi Indramayu menuju BIJB, agar penyelenggaraan ibadah haji semakin optimal di masa mendatang. (zen)
Sumber: