53.213 Warga Kabupaten Cirebon Antre Haji, Daftar Tunggu Capai 26 Tahun
BERI SAMBUTAN. Kepala Kemenhaj dan Umrah Kabupaten Cirebon, H Mualim saat menyampaikan sambutan dalam acara Kajian Rutin Triwulan Majelis Ta’lim Perempuan IPHI. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Jumlah pendaftar haji di Kabupaten Cirebon terus meningkat. Hingga saat ini, total jamaah yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) mencapai 53.213 orang.
Data tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Cirebon, H Mualim MAg saat menghadiri Kajian Rutin Triwulan Majelis Ta’lim Perempuan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Cirebon, Sabtu, 13 Desember 2025.
“Waiting list atau daftar tunggu pemberangkatan haji dari Kabupaten Cirebon saat ini berada di angka 53.213 jamaah,” ujar Mualim.
BACA JUGA:Kuota Haji 2026 Nambah 403, Jadi 2.668, Jamaah Diimbau Segera Lakukan Pelunasan
Ia menjelaskan, dengan jumlah pendaftar tersebut, masa tunggu keberangkatan haji di Kabupaten Cirebon kini mencapai sekitar 26 tahun.
Jamaah yang mendaftar pada tahun 2014 baru mulai diberangkatkan tahun 2026, sementara pendaftar setelah 12 Mei 2014 masih harus menunggu giliran.
“Pola keberangkatan ini berjalan berangsur-angsur. Jamaah yang daftar tahun berikutnya akan diberangkatkan di tahun-tahun selanjutnya," katanya.
"Ke depan, masa tunggu haji di Indonesia diperkirakan akan merata dari Aceh hingga Papua di kisaran 26 tahun,” ungkapnya.
Menurut Mualim, tren pendaftaran haji di Kabupaten Cirebon hingga akhir tahun 2025 masih menunjukkan peningkatan. Rata-rata pendaftar baru mencapai 25 hingga 30 orang per hari.
“Antusiasme masyarakat masih sangat tinggi. Kabupaten Cirebon termasuk daerah dengan tingkat pendaftaran haji yang cukup padat,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar mendaftarkan haji sejak usia dini. Idealnya, pendaftaran dilakukan sejak usia 12 tahun agar peluang berhaji di usia produktif, sekitar 40 tahun, bisa tercapai.
Kajian rutin triwulanan IPHI tersebut turut dihadiri Bupati Cirebon Drs H Imron, MAg, Mantan Ketua IPHI Kabupaten Cirebon periode 2020–2024 H Satori SPd MM, serta Ketua IPHI Kabupaten Cirebon periode 2025–2029 Dra Hj Sri Indah Setiawati.
Dalam kesempatan itu, penceramah Prof Dr KH Ahmad Kholik MAg menyampaikan pentingnya sikap syukur dan ridha dalam menjalani kehidupan, termasuk saat sakit.
Kiai Ahmad Kholik menceritakan pengalamannya saat ditanah suci. Ia bertemu dengan jamaah haji asal Jakarta. Saat itu, kondisi fisiknya drop. Tensi darah, gula naik. Memaksa si jamaah tersebut untuk berisitirahat.
"Tapi, walaupun di tanah suci, ngomel terus sama suaminya. Sampai pada akhirnya drop. Saya sampaikan, si Ibu itu, untuk tidak selalu marah dan ngomel kepada suaminya," katanya.
BACA JUGA:Manajemen dan Pelayanan RSUD Waled Dinilai Buruk
"Pasrah dan ridho dengan penyakit yang diderita. Seraya memohon kesembuhan. Ternyata itulah obatnya. Penyakitnya berangsur-angsur sembuh," terangnya.
Menurutnya, ketenangan batin dapat berdampak positif terhadap kesehatan fisik, seperti menurunnya tekanan darah dan kadar gula darah.
“Mulai sekarang, kurangi mengeluh. Orang yang penuh keridhaan akan diberi ketenangan oleh Allah,” pesannya. (zen)
Sumber: