7 Prestasi Gus Yahya Selama Menjabat Ketum PBNU, Versi Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia

7 Prestasi Gus Yahya Selama Menjabat Ketum PBNU, Versi Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia

APRESIASI. Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH Imam Jazuli Lc MA menilai ada 7 Prestasi Gus Yahya yang patut diapresiasi selama menjabat Ketum PBNU. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH Imam Jazuli Lc MA, menilai ada 7 prestasi Gus Yahya atau KH Yahya Cholil Staquf selama menjabat Ketum PBNU periode 2021–2025.

Torehan prestasi Gus Yahya merupakan pencapaian penting bagi Nahdlatul Ulama (NU). Penilaian tersebut disampaikan KH Imam Jazuli menanggapi keputusan Syuriyah PBNU dan Rais Aam yang, per 26 November 2025, resmi memberhentikan Gus Yahya dari jabatan Ketua Umum PBNU.

BACA JUGA:KH Imam Jazuli, Apresiasi Prestasi Mantan Ketum PBNU, Ini 7 Prestasi Gus Yahya

"Meski pihak Gus Yahya menyatakan masih memiliki legitimasi de facto maupun de jure serta berhak menempuh jalur Majelis Tahkim, status ketua umum telah dicabut berdasarkan surat resmi organisasi," kata KH Imam Jazuli, Sabtu 29 November 2025.

Di tengah dinamika itu, KH Imam Jazuli mengajak warga NU mengapresiasi berbagai langkah pembaruan yang telah dilakukan Gus Yahya. Ia menyebut ada sejumlah prestasi Gus Yahya yang layak dicatat selama memimpin PBNU.

Menurut KH Imam Jazuli, Gus Yahya menghadirkan budaya organisasi baru melalui penerapan meritokrasi. Jabatan strategis diisi figur-figur berkompeten, termasuk melibatkan kalangan profesional.

"Salah satu contohnya adalah penunjukan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Lakpesdam PBNU," katanya.

Di bawah kepemimpinan Gus Yahya, Lakpesdam PBNU digagas sebagai pusat kajian strategis layaknya Bappenas versi NU. Lembaga ini diproyeksikan menjadi motor perumusan arah pembangunan dan kebijakan jangka panjang, baik untuk kepentingan internal NU maupun kontribusi bagi bangsa.

Kepemimpinan Gus Yahya juga ditandai dengan modernisasi kantor PBNU yang lebih representatif dan tertata. Pembenahan ini menjadi bagian dari upaya mendorong birokrasi yang lebih rapi, akuntabel, dan efisien.

Rekam jejak panjang Gus Yahya dalam diplomasi global semakin diperkuat saat ia memimpin PBNU. Ia aktif membangun jejaring internasional sekaligus mempromosikan Islam Nusantara sebagai model Islam moderat Indonesia dalam berbagai forum dunia.

PBNU juga mulai memasuki era digital di bawah komando Gus Yahya. Berbagai sistem dan layanan organisasi terdigitalisasi untuk meningkatkan transparansi, efisiensi data, serta keterhubungan dengan generasi muda.

"Salah satunya ditandai dengan lahirnya platform Digdaya NU," katanya.

Selama dua tahun, Gus Yahya menggagas kembali kajian Fiqih Peradaban sebagai respons terhadap isu-isu global kontemporer. Inisiatif ini mendorong pemaknaan ulang ajaran fikih dengan menonjolkan nilai kemanusiaan universal dan kontribusi terhadap perdamaian dunia.

Peringatan Satu Abad NU pada 2023 menjadi salah satu pencapaian monumental. Perayaan berskala nasional dan internasional itu dinilai berhasil memperlihatkan kekuatan dan konsolidasi besar-besaran warga NU.

Secara umum, KH Imam Jazuli menilai Gus Yahya berhasil mengarahkan NU menjadi organisasi yang lebih modern dan berpengaruh secara global.

Meski demikian, ia mengakui bahwa gaya kepemimpinan yang dianggap terlalu birokratis serta sejumlah kebijakan internal turut memicu dinamika organisasi hingga berujung pada pemberhentiannya.

“Bagaimanapun, nahdliyin patut berterima kasih atas dedikasi beliau selama memegang amanah Ketua Umum PBNU,” tutupnya. (*)

Sumber: