Ketua DPRD Minta Penataan Kawasan Trusmi Tak Lupakan Perajin Batik
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Dr Sophia Zulfia SH MH, mengingatkan agar penataan kawasan Trusmi tidak melupakan perajin batik, Minggu (20/7). FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Pemerintah Kabupaten Cirebon terus mempercepat penataan kawasan Trusmi sebagai destinasi wisata andalan. Kawasan yang dikenal sebagai sentra batik ini diproyeksikan menjadi ruang wisata yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi pengunjung.
Namun, perhatian terhadap para pelaku usaha lokal, khususnya perajin batik tradisional, dinilai belum boleh terabaikan. Hal itu, disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Dr Sophia Zulfia SH MH, Minggu (20/7).
Politisi PDI Perjuangan itu mengingatkan agar proses penataan kawasan Trusmi juga dibarengi dengan upaya pelestarian budaya lokal. Ia menekankan pentingnya memastikan keberlanjutan para perajin batik sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas Trusmi.
"Penataan kawasan Trusmi memang penting, tetapi jangan sampai para perajin batik tradisional justru terpinggirkan atau bahkan punah karena kurang diperhatikan," ujar Sophia, Minggu (20/7).
BACA JUGA:Pergantian Sekda, Nunggu Restu
Ia juga menyoroti perlunya regenerasi perajin batik serta strategi promosi yang lebih efektif guna menarik minat wisatawan. Menurutnya, keberadaan Trusmi tidak hanya penting dari sisi ekonomi, tapi juga sebagai simbol warisan budaya yang harus dijaga keberlangsungannya.
Selain itu ia juga melihat potensi kawasan sekitar Trusmi yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang pengembangan destinasi wisata. Salah satunya adalah optimalisasi jalur transportasi dan situs-situs bersejarah di sekitar kawasan.
“Ada potensi besar yang bisa dimaksimalkan, seperti keberadaan Stasiun Cangkring sebagai jalur akses wisatawan. Selain itu, kawasan pabrik gula dan situs Makam Ki Buyut Gede Trusmi juga memiliki nilai sejarah yang bisa menambah daya tarik wisata,” tambahnya.
BACA JUGA:Yoga Setiawan Soroti Lambatnya Perizinan Teknis, Desak Dinas Terkait Lebih Disiplin
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, membenarkan bahwa pemerintah daerah tengah berupaya memperkuat citra Trusmi sebagai kawasan wisata. Sejumlah langkah penataan terus dilakukan, mulai dari relokasi pedagang, penyediaan fasilitas dasar, hingga pengaturan lalu lintas dan area parkir.
“Kami ingin menghadirkan kawasan Trusmi yang lebih terorganisir, tapi tetap memberi ruang bagi semua pihak. Kami tidak ingin ada pihak yang merasa dirugikan,” kata Agus.
Ia menegaskan, meski prosesnya tidak bisa instan, komitmen Pemkab Cirebon tetap kuat untuk menjadikan Trusmi sebagai destinasi wisata unggulan yang tidak hanya mengutamakan estetika, tapi juga nilai-nilai budaya dan kesejahteraan masyarakat lokal. (zen)
Sumber: