Angka Putus Sekolah Masih Tinggi

Angka Putus Sekolah Masih Tinggi

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi mendorong agar kualitas pendidikan meningkat--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Tingkat kelulusan siswa SMP di Kabupaten Cirebon tiap tahunnya berjumlah sekitar 27 ribu anak. Dari jumlah itu, yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA hanya sekira 20 ribu siswa saja.

"Atas data tersebut tentunya menjadi permasalahan pendidikan yang harus dirunut akar permasalahannya. Sehingga angka ideal kelulusan dari mulai SD hingga SMA di Kabupaten Cirebon minimal bisa merata," ungkap Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi, Kamis (16/6). 

Luthfi menyebutkan, atas kondisi itu tentunya  permasalahan pendidikan di Kabupaten Cirebon secara bertahap harus  terus diperbaiki. Mulai dari kuantitas hingga kualitas kependidikan yang harus menjadi perhatian bersama. 

Ia memaparkan,  jumlah partisipasi anak yang sekolah di jenjang SD dari kelas 1 hingga 6 ada di Kabupaten Cirebon ada 199 ribu siswa. Dari jumlah itu, tingkat  kelulusan kelas 6 SD sekira 33 ribu siswa. Kemudian yang melanjutkan ke SMP hanya  27 ribu anak serta  yang melanjutkan ke SMA  20 ribu siswa saja. 

"Masalah tersebut indikatornya lumayan pelik. Mulai dari faktor kesadaran masyarakat yang rendah akan pentingnya pendidikan. Juga  jangkauan sekolah yang menjadi pertimbangan orang tua murid dalam memasukan calon siswa. Juga yang terpenting adalah kesadaran bersama agar bisa bersinergi dalam memberikan support positif dalam kemajuan pendidikan di Kabupaten Cirebon," terang Luthfi. 

Upaya yang ditempuh DPRD sendiri , kata politisi PKB itu, tahun ini sedang merintis untuk membangun tiga sekolah baru tingkat SMA. Untuk dua sekolah yang sudah akan berjalan yakni SMP Negeri di Kecamatan Tengahtani dan Kecamatan Depok. Sedangkan satu rintisan yang masih dalam proses yakni SMA Negeri di Kecamatan Talun. 

"Untuk rintisan SMA Negeri Depok, apliliatornya numpang sementara di SMA Negeri 1 Jamblang. Dan untuk SMA Negeri 1 Tengahtani apliliatornya di SMA Tengahtani.  Sedangkan untuk tansisi tahun pertama teknisnya masih menginduk di SMP Negeri masing-masing kecamatan," ungkapnya. 

Agar menapaian ideal jumlah sekolah dan peserta didik seimbang tentunya harus sesuai. Sehingga strategi dan cara jalan keluar masalahnya yakni penambahan rombel dan penambahan unit sekolah baru. Karena dari jumlah 40 Kecamatan di Kabupaten Cirebon yang memiliki sekolah SMA Negeri baru 20 Kecamatan saja. 

 "Kita terus mendorong semua unsur khususnya KCD Pendidikan SMA Jawa Barat wilayah Cirebon agar melakukan penambahan jumlah infrastruktur sekolah. Agar blankspot dari jumlah kecamatan yang belum memiliki sekolah untuk terus diinisiasi, sehingga pemerataan sekolah bertahap bisa direalisasikan," pungkasnya. (zen)

Sumber: