Intimidasi Karyawan dan Rusak Fasilitas Kantor, BNS Dilaporkan ke Polda Jabar
Menejer Operasional PT KBL, Adrian menunjukkan hasil visumnya, yang dijadikan bukti atas laporan yang dilayangkan ke Polda Jabar.--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Intimidasi dan pengrusakan fasilitas kantor terjadi di PT KBL yang beralamat di jalan Tegalsari, Plered, Kabupaten Cirebon.
PT KBL sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distributor keramik, dan berkedudukan di Cirebon.
Peristiwa intimidasi karyawan dan pengrusakan fasilitas kantor di PT KBL terjadi pada hari Jumat (08/07) lalu, berawal saat belasan orang tak dikenal memaksa masuk ke kantor PT KBL.
Satpam di PT KBL, Kana menuturkan, pengrusakan dan intimidasi terjadi seusai dirinya melaksanakan shalat Jumat, saat itu, ia dikagetkan oleh kedatangan beberapa kendaraan mobil.
"Saya baru pulang dari masjid, langsung ada dua mobil yang datang. Begitu turun, tidak salam tidak permisi mereka langsung mengakali kunci rolling door kantor," ungkap Kana.
Sontak, Kana pun menghampiri belasan orang yang datang ke kantornya secara paksa tersebut, ia pun menegur mereka.
"Saya tegur baik-baik, malah saya diteriaki, padahal saya ini bekerja kan sesuai SOP," jelas Kana.
Menghadapi peristiwa tersebut, dan setelah ditegur malah dapat intimidasi, Kana pun menghubungi pimpinan kantornya, Adrian, yang di kantor tersebut menjabat sebagai menejer operasional PT KBL.
Ditempat yang sama, Menejer Operasional PT KBL, Adrian menjelaskan bahwa peristiwa intimidasi tersebut sebetulnya pernah terjadi, pada hari Selasa sebelumnya, dan dilakukan oleh Braddy Noor Salim, Santi Sari, beserta gerombolan tidak dikenal.
Braddy merupakan salahsatu bagian dari PT KBL, bahkan Santi Sari merupakan salahsatu Komisaris di PT tersebut, namun karena beberapa hal, mereka membawa orang tidak dikenal dan memaksa masuk seperti bermaksud menguasai kantornya.
"Intimidasi pertama hari Selasa, Braddy datang sama Santi. Situasi masih kondusif dan terkendali walaupun saya sempat mengalami pendorongan," ungkap Adrian.
Kemudian, kata Adrian, hari Jumat kembali datang dengan membawa belasan orang dan memaksa masuk untuk menguasai kantor.
"Yang hari Jumat ini lebih genting memang, selain membawa gerombolan tidak dikenal juga masa mereka bawa tukang kunci segala buat buka rolling door toko. Ini kan sudah melanggar etika dan tidak santun," kata Adrian.
Tak hanya itu, masih dikatakan Adrian, selain mengalami intimidasi secara verbal, ia juga mengalami intimidasi fisik, bahkan sempat terjadi dorongan sampai ia mengalami memar secara fisik.
Sumber: