Pelaku Usaha Dipersiapkan Sambut Ekonomi Rebana

Pelaku Usaha Dipersiapkan Sambut Ekonomi Rebana

ESKPOR. Pelaku UMKM di Kota Cirebon dikenalkan mekanisme ekspor langsung oleh eksportirnya dan perwakilan Bea Cukai Cirebon, Selasa (19/7). --

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Masuknya Cirebon Raya dalam pengembangan kawasan Segitiga Rebana membuka peluang ekonomi besar-besaran. Pasalnya, kawasan Rebana ini menghubungkan Cirebon dengan Pelabuhan Patimban Subang dan Bandara Kertajati Majalengka. 

Di sisi lain, muncul pula kekhawatiran terbukanya akses Cirebon ke Patimban dan Kertajati mempermudah orang  meninggalkan Cirebon. Seperti saat dibukanya Tol Cipali dan Tol Trans Jawa. Pelaku usaha khawatir Cirebon tak menarik lagi untuk disinggahi. 

Kekhawatiran itu bisa saja terjadi andai Cirebon tak berbenah. Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon bersama Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindusterian (DKUKMPP) Kota Cirebon memperkuat potensi ekonomi Kota Cirebon di sektor ekspor. 

Melalui Half Day Export Class bertema Mengenal Kemudahan Ekspor dalam Melebarkan Sayap Bisnis, Selasa (19/7) di Gedung DKUKMPP, sebanyak 44 pelaku usaha di Kota Cirebon diberi pemahaman mengenai mekanisme ekspor. 

BACA JUGA:Dear Sopir Angkutan Barang, Dishub Majalengka Lagi Gencar Razia KIR

Ketua Kadin Kota Cirebon, Ismayasari menjelaskan, Half Day Export Class diisi oleh narasumber kompeten yakni Kepala Seksi Kepanduan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Cirebon, Mei Hari Sumarna dan Managing Director PT D&W Internasional, Winsen Setiawan.

"Pada dasarnya kegiatan ini untuk mendukung pelaku usaha ekspor dan memberi ruang bagi UMKM yang ingin naik kelas. Karena ada masukan dari para eksportir mereka terkendala masalah pemahaman yang kurang terkait ekspor di BEA Cukai," jelas Ismayasari.

Menurutnya, adanya Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati dapat memudahkan para usaha yang sudah menjado eksportir. Pun bagi pelaku UMKM, diharapkan melalui Half Day Export Class tersebut memunculkan tunas eksportir baru dari Kota Cirebon.

"Kota pun mendapatkan data terkait ekspor di Kota Cirebon.  Harapannya ada tunas baru pengekspor dari Kota Cirebon setelah diberi pemahaman. Agar mereka termotivasi dan ubah mindset ekspor itu sulit menjadi ekspor itu mudah hanya butuh tahap-tahap yang dilakukan," jelas Ismayasari.

BACA JUGA:PT Pelindo Bahas Sejarah Kejayaan Pelabuhan Cirebon

Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman menambahkan, agar Cirebon tetap menarik dibutuhkan upaya bersama. Sektor UMKM salah satunya. "Tentunya kami berharap ini bagian dari ikhtiar kita memajukan Kota Cirebon dari bidang ekonomi," jelas Iing. 

Iing menambahkan, dampak dari Half Day Export Class diharapkan membangun percaya diri pelaku UMKM melebarkan sayap bisnis di bidang ekspor. Pasalnya, jumlah eksportir dari Kota Cirebon belum banyak. Hanya 33 eksportir saja. 

"Produk yang diekspor furnitur rotan, termasuk produk ikan dari hasil laut," kata Iing.

Sementara itu, Managing Director PT D&W Internasional, Winsen Setiawan berbagi tips memulai ekspor. Menurut Winsen di era digitalisasi produk ekspor tak mesti berupa barang fisik. Bisa pula berbentu disain grafis, foto maupun program. 

Sumber: