Bukan Gimmick, Misi Kembalikan Nilai Luhur Pendiri Cirebon

Bukan Gimmick, Misi Kembalikan Nilai Luhur Pendiri Cirebon

MAJU. Niat Akbarudin Sucipto turut serta dalam Pilkada 2024 di Kota Cirebon jalur non parpol bukan sekadar gimmick. Pria yang berkecimpung di dunia seni dan budaya itu menegaskan keseriusannya ingin menata kota lewat birokrasi.--

Niat Akbarudin Sucipto turut serta dalam Pilkada 2024 di Kota Cirebon jalur non parpol, bukan sekadar gimmick. Pria yang berkecimpung di dunia seni dan budaya itu menegaskan keseriusannya, ingin menata kota lewat birokrasi. 

RAKYATCIREBON.ID, "KALAU ditanya apakah serius maju Pilkada Kota Cirebon, saya jawab bukan 100 persen lagi tapi 1.000 persen saya maju lewat jalur independen," ujar Akbarudin di Studio Podcast Rakyat Cirebon, kemarin. 

Pria berkacamata itu menjelaskan ketertarikannya menjadi walikota bukan sekadar kejar jabatan. Ada misi yang dia ingin lakukan untuk Kota Cirebon, jika diberi mandat menjadi orang nomor satu. Yaitu mengembalikan nilai-nilai luhur yang diajarkan para pendiri Cirebon.

Akbarudin mencontohkan, sedari dulu Kota Cirebon dikenal kaya. Memiliki kekuatan ekonomi, seni dan budaya yang kental, serta ditunjang infrastruktur yang memadai. Sehingga masyarakat Kota Cirebon dimudahkan dalam beraktivitas.

Namun kini, Akbarudin melihat, sebagian kekayaan Kota Cirebon belum dapat dioptimalkan demi sebesar-besarnya kepentingan masyarakat. Bahkan, sebagian terabaikan. Sebagian lagi malah dirusak oleh elit pejabat.

"Kota Cirebon itu begitu hebat di zaman Sunan Gunung Jati. Dan kita saat ini menikmati peninggalan Kanjeng Sunan, tapi ini bukan warisan untuk kita. Kita hanya dititipi untuk diteruskan ke anak cucu kita," jelasnya. 

Hal itulah yang membuat Akbarudin merasa tak bisa hanya duduk diam. Dia mengaku terpanggil berbuat lebih banyak untuk Kota Cirebon. Dengan menduduki kursi walikota, Akbarudin merasa bakal lebih kuat mewujudkan segala keinginannya.

Diakui Akbarudin, maju pilkada jalur independen bukan hal mudah. Syarat harus mengantongi dukungan 10 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) harus dipenuhi sebelum melenggang sebagai calon walikota dan bertarung di pilkada.

Namun begitu, dia tak ambil pusing. Tekad ingin membangun Kota Cirebon itulah yang menguatkannya. Di samping terus menerus menjalin komunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat Kota Cirebon.

"Dari total DPT sekitar 230.000 pemilih, kalau 10 persen itu sekitar 23.000 dukungan berupa KTP pemilih. Saya akan setorkan sekitar 27.000 dukungan ke KPU. Bahkan kalau itu dianggap kurang misalnya pengecekan takut ada yang palsu, saya siapkan 6.000 dukungan cadangan," tegas Akbarudin.

Dia berharap, langkahnya maju pilkada jalur independen menginspirasi tokoh Kota Cirebon lainnya yang terpanggil ingin membenahi Kota Cirebon. Dengan begitu, pesta demokrasi lima tahunan tak hanya didominasi tokoh-tokoh yang sama.

"Saya berharap juga ada tokoh lain yang lebih mampu dari saya, berani juga maju. Karena melihat 'ah Akbar aja bisa maju, masa saya enggak' khususnya yang merasa lebih mampu dan yang nggak masuk partai," pungkasnya. (wan)

Sumber: