Tari Bedaya Kembang Lampes Ciptaan Elang Panji Visualisasikan Kecantikan Perilaku Putri Keraton Cirebon

Tari Bedaya Kembang Lampes Ciptaan Elang Panji Visualisasikan Kecantikan Perilaku Putri Keraton Cirebon

TARI. Lima peserta didik Sanggar Seni Tari Kencana Ungu bawakan tari bedaya kembang lampes diiringi gamelan khas Cirebon. Mereka adalah Ratu Sekar Langen Pujiwati, Desi Ristianti, Fransiska Geofani, Indah Ariyani dan Nabila Nur Hafiizha. --

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID- Pendiri Sanggar Seni Tari Kencana Ungu, Elang Panji Jaya Prawirakusuma tak berhenti mengenalkan tari bedaya kembang lampes. Sebuah tari yang memvisualkan kecantikan perilaku para putri Keraton Cirebon di masa lalu.
 
Kali ini, tari bedaya kembang lampes dipertunjukan pada penyambutan peserta Cirebon Intelectual Conference (CIC) yang digelar PC ISNU Kabupaten Cirebon di Hotel Prima, Selasa (9/8). Lima anak sanggar menari bedaya kembang lampes diiringi gamelan khas Cirebon.
 
Mereka adalah Ratu Sekar Langen Pujiwati, Desi Ristianti, Fransiska Geofani, Indah Ariyani dan Nabila Nur Hafiizha. Kelimanya adalah peserta didik di Sanggar Seni Tari Kencana Ungu. Tari kembang lampes diciptakan Elang Panji dan Juwata, sesama seniman, pada 2006.
 
"Ini bagian dari upaya mengenalkan tari bedaya kembang lampes yang saya ciptakan bersama Pak Juwata pada tahun 2006," jelas Elang Panji.
 
 
Dijelaskan Elang Panji, gerak tari bedaya kembang lampes terinspirasi dari koreografi tari bedaya kembang kanigaran ciptaan Ki Kartani. Kedua tari ini sama-sama ingin mengabadikan kehalusan dan estetika para perempuan keraton.
 
"Tari bedaya kembang lampes adalah tarian yang memvisualisasikan sosok perilaku perempuan Keraton Cirebon yang cantik, elok budi pekertinya, namun juga tegas dan berani layaknya seperti kesatria penyelamat. Dengan menggunakan kelembutan hati perempuan untuk menjaga keselamatan lahir dan batinya baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya," jelas Elang Panji.
 
Elang Panji menamai tari ini dengan bedaya kembang lampes dengan maksud dan tujuan. Bedaya sebut Elang Panji artinya suatu budi daya manusia melalui kehalusan dan estetika. Kembang berarti bunga.
 
"Sedangkan lampes adalah salah satu pamor keris yang berbentuk untaian mega mendung karya Pangeran Kejaksan," jelasnya.
 
 
Selain enak ditonton, tari bedaya kembang lampes juga sarat akan nilai kehidupan. Yakni nilai sosial, nilai religius dan nilai pendidikan. "Tari bedaya kembang lampes sebagai media penyampaian pesan tidak hanya tertuang pada gerakannya saja namun itu terlihat dari tata rias dan busana bahkan iringan lagunya," kata dia.
 
Elang Panji berharap, tari kembang lampes dapat diterima masyarakat. Agar pamor tari tradisional asal Cirebon terus tergaung.
 
Sehingga Cirebon sebagai kota seni dan budaya dapat terlihat dari hidupnya panggung kesenian tradisional. (wan)

Sumber: