Luthfi Dorong Pemda Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Luthfi Dorong Pemda Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

KETUA DPRD Kab Cirebon, Luthfi mendorong Pemkab memaksimalkan program peningkatan daya beli masyarakat. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID – DPRD Kabupaten Cirebon mendorong, agar pemerintah daerah menjaga daya beli masyarakat. Pihaknya mendorong Pemda bisa focus menangangi itu, untuk menjaga kestabilan ditengah-tengah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

"Saya berharap Pemda lebih fokus pada upaya penanggulangan ekonomi. Memastikan dayua beli masyarakat di Kabupaten Cirebon meningkat,” kata Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi, Selasa (6/9).

Jika harga BBM naik tapi daya beli masyarakatnya tidak diungkit, maka yang akan menjadi korban masyarakat banyak. Politisi PKB itu menyebutkan, upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat soal harga BBM adalah semangat penyesuaian harga. Pasalnya, penyesuaian juga terjadi di belahan dunia lainnya seperti Amerika, Eropa hingga Asia dengan rerata harga 18 ribu. "Saya kira untuk menyeimbangkan keuangan, negara perlu ada penyesuaian," ujar Luthfi.

Menurutnya, upaya tersebut bisa dilakukan dengan menggenjot tiga sektor prioritas di bidang ekonomi, yakni pariwisata, industri olahan dan perdagangan jasa, khususnya yang terkait dengan UMKM. "Perdagangan jasa yang berkualitas itu yang bisa melibatkan banyak masyarakat kecil," ujar Luthfi.

BACA JUGA:Pajak Reklame Jebol, Pemda Kecolongan

Ia meminta, regulasi tersebut harus dibangun dan perlu menjadi prioritas pembangunan Kabupaten. Jangan sampai BBM naik, tapi tidak ada program-program lain yang bisa menguatkan daya beli. 

Disinggung terkait sikap DPRD atas kenaikan harga BBM, Luthfi mengungkapkan, bahwa Pemerintah Pusat sudah mempunyai hitung-hitungannya sendiri. Faktanya, Indonesia sudah defisit hingga hampir menembus Rp 18 triliun. Sementara pilihan lainnya yang sudah dihitung oleh pemerintah, sebenarnya bisa saja pemerintah membuka utang baru atau mencetak uang. 

"Kalau cetak uang otomatis inflasi akan meningkat dan ini berbahaya. Komprominya ya kita harus membuat keseimbangan-keseimbangan dan saya pikir ini dilema yang harus diambil oleh pemerintah pusat. Karena kalau seandainya sistem keuangan kita tidak berimbang, dampaknya krisis ekonomi akan semakin panjang lagi," katanya.

Karena itu, lanjut Kang Luthfi sapaan untuknya, pilihan terbaiknya adalah dengan membuat keseimbangan yang harus pula berpihak kepada masyarakat dengan menggenjot program -program penanggulangan ekonomi.

BACA JUGA:DPRD Memberikan Enam Poin Saran Penting kepada Pemda

Terkait adanya bantuan langsung tunai (BLT) BBM yang disalurkan pemerintah, kata dia, tidak begitu yakin hal tersebut bakal menyelesaikan masalah. Sebaliknya, langkah yang lebih konkrit dan bisa dilakukan adalah memastikan program peningkatan daya beli masyarakat.

Luthfi mengatakan, meskipun saat ini kenaikan harga BBM sendiri sudah final, namun ia menyebut naik turunnya BBM bersifat sangat dinamis. Karenanya, ketika harga minyak dunia turun, maka otomatis  harga BBM pun harus diturunkan oleh pemerintah. Dan berdasarkan pengamatannya, saat ini saja harga minyak dunia turun ke level 86 dolar per barel.

"Artinya apa, ada ruang yang membuat subsidi ini bisa ditekan lagi. Jadi kita berharap pemerintah pusat mengambil keputusan yang terbaik terkait dengan harga BBM ini. Dan kita juga berharap kepada Pemda, program-program penanggulangan dampak ekonomi, peningkatan daya beli harus diperkuat," katanya.

Sumber: