Perumda Farmasi Disuntik Modal Rp2 Miliar Dulu, Tahun Depan Rp1 Miliar

Perumda Farmasi Disuntik Modal Rp2 Miliar Dulu, Tahun Depan Rp1 Miliar

PENYERTAAN MODAL. Kondisi sarana dan prasarana Perumda Farmasi Ciremai yang akan diperbaiki dengan anggaran PMP yang dikucurkan pemkot. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Perumda Farmasi Ciremai mendapat suntikan dana segar melalui mekanisme Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dari Pemkot Cirebon.

Meskipun tidak seperti rencana awal karena ada efisiensi anggaran, PMP untuk Perumda Farmasi Ciremai akan dilakukan dalam dua tahun anggaran.

Dari Rp3 miliar yang diberikan sesuai dengan Perda yang disetujui pada paripurna, di perubahan APBD 2022 ini akan diberikan Rp2 miliar. Sedangkan Rp1 miliar sisanya akan diberikan di APBD tahun 2023 mendatang.

Modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha. Salah satunya, pihak manajemen perumda akan membuka klinik pratama yang layanannya bisa diakses dengan BPJS.

Direktur Perumda Farmasi Ciremai, Emirzal Hamdani SE Ak mengungkapkan, saat ini pihaknya memiliki lima unit usaha yang perlu dikembangkan. Yakni Apotek, Penjualan Besar Farmasi (PBF), Penyaluran Alat Kesehatan (PAK), Laboratorium serta unit usaha lainnya.

"Kita punya lima unit usaha, saat kita masuk di manajemen, hanya satu yang berjalan. Apotek, tapi laboratorium sudah mulai kita operasionalkan lagi," ungkap Emir kepada Rakyat Cirebon.

Dengan modal yang disuntikkan melalui mekanisme PMP ini, lanjut Emir, pihaknya menggunakan untuk mengembangkan unit usaha lainnya. Direncanakan, anggaran akan dipakai untuk perbaikan dan memperbarui sarana prasarana. Kemudian membuka Klinik Pratama yang bekerjasama dengan BPJS.

Dengan PMP, Perumda Farmasi Ciremai yang saat ini memiliki lima dokter spesialis. Yakni spesialis kulit dan kelamin, spesialis kandungan, spesialis THT, spesialis saraf dan dokyee gigi, juga akan menambah layanan praktik tiga dokter spesialis, yakni dokter spesialis dalam, dokter spesialis mata serta spesialis anak.

"PMP ini akan digunakan untuk perbaikan dan memperbarui, fisik sarpras Perumda yang sudah sejak tahun 1978. 2 miliar kita untuk perbaikan sarpras," lanjut Emir.

Sedangkan untuk Rp1 miliar yang akan dikucurkan di tahun angggaran 2023, dikatakan Emir, masing-masing Rp500 juta akan digunakan untuk perlengkapan penunjang, dan Rp500 juta lainnya untuk modal pengadaan obat.

Untuk perbaikan sarpras yang direncanakan, kata Emir, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) sehingga nanti pelaksana teknisnya ada di SKPD tersebut.

"Pelaksanaanya akan disesuaikan dengan termin anggaran yang ada, yang mengerjakan nanti PU. Klinik Pratama Ciremai sehati, targetnya akhir tahun ini launching," kata Emir.

Ketua Pansus pembahas Raperda penyertaan modal Perumda Farmasi Ciremai, Agung Supirno SH menambahkan, penyertaan modal berupa dana segar kepada BUMD di bidang kefarmasian ini akan dikakukan dua termin, yakni di Perubahan APBD tahun 2022 sebesar 2 miliar, serta di APBD 2023 sebesar Rp1 miliar.

"Awalnya memang sekaligus di tahun ini, tapi melihat perkembangan kondisi keuangan daerah, maka dibuat dua termin," kata Agung. (sep)

Sumber: