Mahasiswa IAIN Cirebon Pasang Spanduk Protes Buruknya Fasilitas Kampus
Editor:
Suwandi|
Kamis 22-09-2022,07:00 WIB
PROTES. Mahasiswa protes buruknya fasilitas kampus dengan bentangkan spanduk berisi sindiran pada pejabat kampus.--
CIREBON, RAKYATCIREBON.ID - Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon layangkan protes buruknya fasilitas penunjang belajar mengajar. Uniknya, protes disampaikan dengan cara memasang banyak spanduk bertuliskan sindiran terhadap kinerja pejabat kampus yang dinilai kurang maksimal.
Dua mahasiswa Imelda Triadhari dan Omar Qad Panity berterus terang, banyaknya spanduk bernada protes tersebut imbas dari keresahan mahasiswa yang merasa kurang nyaman saat belajar dengan fasilitas seadanya. Bahkan sebagian rusak.
"Fasilitas kelas banyak yang rusak mas, kami merasa tidak nyaman belajar di ruangan, bahkan ada teman yang pingsan akibat berdesakan, pengap, dan kepanasan," terang Imelda dan Omar, Rabu (21/9).
Mereka mencontohkan, adanya AC di tiap ruang belajarpun tak membantu banyak. Pasalnya, AC alami kerusakan. Sehingga ruang belajar menjadi pengap saat diisi banyak orang. Demikian juga dengan engsel pintu saat dibuka. Terjadi banyak kerusakan, termasuk jendela kaca yang tidak bertirai.
"Sehingga cahaya sinar panas dari matahari langsung tembus ke badan para mahasiswa. Alhasil, para mahasiswa di dalam ruangan kepanasan bahkan salah satunya ada yang pingsan," katanya, melanjutkan.
Kondisi ini, lanjut Imelda, membuat tatap muka yang dinanti para mahasiswa, yang baru saja dibuka setelah sekian tahun harus belajar online akibat pandemi Covid-19, ternyata di luar dugaan, karena harus belajar dengan kondisi kelas yang tidak nyaman.
"Bagaimana jadinya apabila kampus kekurangan ruangan dan rusaknya fasilitas kampus hingga menyebabkan mahasiswanya pingsan? Kampus yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk menuntut ilmu," ungkapnya lagi.
Ironisnya lagi, berdasarkan hasil penelusuran terdapat banyak sekali mahasiswa yang tidak kebagian kelas hingga harus belajar di mushola, masjid, taman, lahan parkir dan lorong gedung.
Semua kini beralih fungsi menjadi kelas yang penuh sesak diisi oleh mahasiswa, bahkan tak jarang fasilitas di ruangan kelas pun banyak yang tidak memenuhi kelayakan seperti AC yang mati, pintu yang jebol, kursi yang rusak, sedikitnya jumlah proyektor serta stop kontak, dan hampir di semua ruangan fakultas hingga gagang pintunya tidak ada.
Sementara itu, menurut Omar, IAIN Cirebon dinilai belum siap untuk melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka. Bahkan ada salah satu mahasiswa baru di Jurusan BKI yang pingsan karena mendapatkan kelas yang AC nya tidak nyala dan ruangannya yang cukup padat oleh banyaknya mahasiswa yang hadir saat itu.
"Ditambah lagi dengan tidak adanya tirai di ruangan tersebut sehingga sinar matahari langsung masuk kedalam ruangan 402 FDKI lantai 4," ucapnya.
Akibat dari kondisi ini, mahasiswa FDKI dan FUA IAIN Cirebon akhirnya menggelar aksi fandalisme (corat-coret di atas spanduk, menuntut adanya koreksi dan evaluasi terkait penyelenggaraan operasional kampus kinerja para pejabat kampus. (wan)
Sumber: