BPBD Ajak Masyarakat Sadar Bencana
SADAR BENCANA. BPBD Kuningan berharap masyarakat termasuk siswa untuk tanggap dan memahami tentang kebencanaan.--
RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN – Antisipasi mulai tingginya intensitas curah hujan yang tak jarang menimbulkan bencana alam, dan berdampak kerugian pada masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan gelar acara penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan melalui kegiatan Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) se-Kecamatan Cibingbin, di Balai Desa Cibingbin, kemarin.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kuningan Indra Bayu Permana menyebutkan, kegiatan SPAB di daerah rawan bencana tersebut untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya di kalangan pelajar, dan mengembangkan sekolah tangguh bencana.
“Oleh karena itu, untuk menerapkan budaya sadar bencana di sekolah dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan antisipasi penanggulangan bencana di lingkungan masyarakat, sekolah juga warga sekolah (Living Harmony With Disaster),” ujar Indra.
Dijelaskan Indra, kegiatan yang difasilitasi Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kuningan, dengan dihadiri Camat Cibingbin, Polsek, Koramil, serta Korwil UPTD, dan dimulai sejak pukul 08.00 WIB itu diikuti 147 orang dari Sekolah Dasar (SD), juga 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Beberapa materi kita sampaikan dalam acara SPAB ini, diantaranya mitigasi bencana, praktek pemetaan jalur evakuasi, serta simulasi evakuasi,” terangnya.
Indra berharap melalui kegiatan tersebut, pertama bisa mengembangkan sistem mekanisme sekolah aman bencana sebagai perwujudan pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM), kedua membentuk karakter sekolah tanggap bencana dalam rangka ketangguhan warga sekolah, anak sekolah dan guru aman dari bencana.
“Dan harapan besar kami, peningkatan peran tenaga tenaga pengajar atau guru, karena peran mereka sangat penting dalam membentuk karakter anak sekolah untuk memotivasi anak didiknya dalam upaya pengurangan risiko bencana melalui penyebarluasan informasi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga anak sekolah sadar dan mengetahui secara dini tentang bencana di wilayahnya,” jelas Indra.(ale)
Sumber: