Dewan Sesalkan Monopoli Brand Elektronik

Dewan Sesalkan Monopoli Brand Elektronik

Audiensi, Komisi IV memfasilitasi permohonan audiensi perwakilan masyarakat bersama Disdik. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID - Pengadaan barang elektronik di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, disoal. Pasalnya, hanya mengakomodir satu merk, yakni Acer. Hal itu, menimbulkan spekulasi publik. 

Oleh karenanya, Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Cirebon mempertanyakan persoalan tersebut kepada anggota dewan dan perwakilan Disdik Kabupaten Cirebon, Selasa (4/10). Mereka menduga, ada gratifikasi yang dilakukan Disdik terkait proyek yang nilainya milyaran tersebut.

Usai audensi, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan SSi menyesalkan persoalan tersebut. Masalahnya, kenapa Disdik hanya memilih satu brand merk Acer. Padahal, banyak merk laptop  yang muatan lokalnya tinggi dan mempunyai spek yang tidak kalah dengan Acer.

"Ya harusnya pilih lah merk lain sebagai pembanding. Ada beberapa merk yang muatan lokalnya lima puluh persen. Kalau Acer kan hanya dua puluh lima persen. Kita harusnya berdayakan produk dalam negeri. Toh speknya cukup bagus," ungkap Aan.

BACA JUGA:Komisi I DPRD Kota Cirebon Dukung Kepindahan Mako Polres Ciko

Meskipun Aan menilai secara aturan tidak menyalahi prosedur, tapi tiga perusahaan yang dipilih Disdik, semuanya merk Acer.  Sementara 14 perusahaan lainnya mengusung brand berbeda. Jadi, Disdik tidak punya perusahaan pembanding karena urutan satu sampai tiga, semua merk Acer.

"Saya tidak mau menyebut ini monopoli ya. Tapi harusnya, ada merk lain juga yang masuk, toh ada yang lebih tinggi speknya dari Acer dengan harga yang sama," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Disdik Kabupaten Cirebon, Sudiharjo menepis tudingan, ada pengondisian dilkaukan Disdik. Pihaknya pun membantah dugaan gratifikasi dalam pengadaan barang elektronik. Menurutnya, dari 40 perusahaan, mengerucut menjadi 14 perusahaan lalu diverifikasi. Lalu setelah di verifikasi, muncul tiga perusahaan.

"Setelah ada tiga perusahaan, kita langsung tinjau gudangnya. Apakah stoknya ada atau tidak. Baru tim PPK meng klik barangnya. Dan Acer yang jadi pemenangnya," aku Harjo.

BACA JUGA:Gerindra Gencar Rekrut Kader Perempuan, Siap Penuhi 30 Persen Caleg Perempuan

Sedangkan kenapa hanya Acer yang dijadikan pemenang, Harjo--sapaan untuknya, beralasan karena hanya Merk Acer yang bisa memenuhi kekuatan dan isi komponennya. Tentu, hal tersebut sudah melalui kesepakatan tim, termasuk Kejaksaan di dalamnya.

"Semua tim sepakat hanya Acer yang memenuhi standar seperti yang diharapkan. Memang banyak merk lain, tapi hanya Acer yang memenuhi standar," terangnya. 

Harjo membantah ada gratifikasi seperti yang dituduhkan LMP. Alasannya proses pengirim baru berjalan dan sama sekali belum ada pembayaran. Dia menyebutkan, anggaran TIK untuk SD senilai Rp8,5 milyar dan untuk SMP Rp1,1 Milyar.

Sedangkan Ketua LMP Kabupaten Cirebon, Amin menilai, proyek pengadaan barang elektronik itu, sudah in prosedural. Hal itu karena Disdik tidak menggunakan produk pembanding dan hanya satu merk Acer saja. 

Sumber: