Personil Sekwan Diberikan Pemahaman Tangani Kebakaran
Simulasi, Kabag Keuangan Sekwan, Wawan dilatih bagaimana caranya menangani kebakaran. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.ID – Personil di sekretariat DPRD mendapatkan pemahaman, terkait bagaimana menangani kebakaran. Pasalnya, peristiwa kebakaran kapan saja bisa terjadi. Antisipasinya perlu dilakukan sejak dini. Pun persiapan perangkatnya harus tersedia. Alat pemadam api ringan (Apar) misalnya.
Tak cukup hanya menyiapkan, tapi penggunaannya, harus dipahami penghuni bangunan gedung. Kemarin (12/12), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Cirebon memberikan simulasi proses pemadaman kebakaran di gedung DPRD.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Cirebon, Engku Nursyamsu mengatakan, awal mula kedatangan ke DPRD untuk melakukan pemeriksaan Apar yang tersedia di gedung wakil rakyat. Kemudian, dilanjut ke simulasi penggunaan apar.
"Tidak semua pegawai di sini (DPRD, red) bisa menggunakan apar, sehingga kita memberikan pelatihan simulasi pemadam kebakaran. Karena beradaan apar yang sudah terpasang di beberapa titik gedung DPRD bisa digunakan ketika terjadi sesuatu," kata Engku.
BACA JUGA:DPD PKS Komitmen Lahirkan Generasi Religius
Menurutnya, sistem proteksi kebakaran di setiap SKPD sudah terpasang, hanya memang tidak semuanya ada. Sesuai dengan Perda, karena sistem proteksi kebakaran dipasang berdasarkan luas gedung.
"Luas gedung bangunan SKPD itu kan berbeda-beda. Ada yang 1000 meter persegi, ada pula yang dibawah 800 meter persegi. Ini perlu di data juga ke depannya," ucapnya.
Perlu diketahui, pengecekan apar dilakukan barangkali ada yang tidak aktif, atau masa expired sudah habis nanti harus diganti. Direvil isinya. "Kita melakukan pengecekan apar rutin itu paling tidak setahun sekali," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin menyampaikan, gedung DPRD ini sangat besar. Sudah sepatutnya, mendapat perhatian dan sosialisasi sekaligus praktik penggunaan apar dari Dinas Damkar dan Penyelematan.
"Sosialisasi dan praktik penanganan kebakaran setidaknya memberikan edukasi kepada pegawai di sekretariat DPRD," terangnya.
BACA JUGA:Paras Jelita Dian Sastro Tak Termakan Usia
Ia menjelaskan, bahaya kebakaran itu baik yang disengaja maupun tidak. Mudah-mudahan tidak ada yang sengaja. Tapi, paling sering adalah dugaan konsleting listrik. Setidaknya, kedepan dibutuhkan ada sistem pendeteksi dini sebelum bahaya kebakaran merajalela. "Walaupun kita di sini dekat dengan pos jaga damkar, tapi kita juga tetap waspada," imbuhnya.
Ia menambahkan, apar yang ada di sekretariat DPRD semuanya aktif. Harapannya, kedepan ada hydrant. Sebab, di DPRD sendiri belum ada hydrant.
Sumber: