Angin Ribut Sapu Rumah Hingga Ambruk, Anggota Dewan Ini Temukan Jawaban yang Mengecewakan

Angin Ribut Sapu Rumah Hingga Ambruk, Anggota Dewan Ini Temukan Jawaban yang Mengecewakan

Rumah warga Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon ambruk.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Rumah warga Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon ambruk. Terjangan angin membuat atap dan tembok rumahnya hancur berantakan, tinggal menyisakan puing-puing bangunan saja.

Sudah hampir satu minggu lamanya. Namun tak juga mendapat perhatian pemerintah. Pemilik rumah itu adalah Komarudin. Pria asal Blok Karangtengah Utara RT/RW 008/002 Desa Beringin itu kini kebingungan harus berbuat apa.

Memperbaikinya, jelas belum mampu. Kondisi perekonomiannya sedang tidak menentu. Jangankan memperbaiki rumahnya yang ambruk imbas dari amukan angin itu, untuk bertahan menghidupi empat anggota keluarganya saja kebingungan. Harus berbuat apa.

Harusnya ada perhatian dari pemerintah daerah, kepada mereka yang telah tertimpa musibah. Karena laporannya itu, sudah dilayangkan pemerintah desa. Namun belum juga ada tindakan.

BACA JUGA: Namanya Disebut-sebut, Satori Belum Fokus Pilkada, Serahkan Kepada Kader Muda

Informasi itu akhirnya sampai ke meja anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf. Ia sendiri mengaku prihatin.

"Kasihan. Rumahnya kena angin ribut. Namun tak juga diberikan perhatian," kata Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Ismiyatul Fatihiyah Yusuf kepada Rakyat Cirebon, Kamis (2/3).

Harusnya setelah laporan dari desa dilayangkan tutur politisi PKB itu, pemda bisa bergerak cepat. Minimalnya melakukan upaya. Agar warganya tidak sampai bimbang memikirkan atas musibah yang dialami.

"Informasi dari Sekdesnya, katanya kejadian itu sudah dilaporkan. Sudah dilayangkan proposalnya ditujukan kepada bupati, BPBD termasuk Baznas agar diberikan bantuan, untuk meringankan beban," katanya.

"Bantuan dari desa sih, sudah ada. Tapi kurang tahu, bantuan apa yang diberikan," katanya.

Politisi yang kini menduduki Komisi II ini pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Bapelitbangda. Menanyakan perihal musibah yang dialami warga. Apakah bisa diupayakan melalui dana dari pemda.

"Tapi jawabannya mengecewakan. Bilangnya masih proses saja," tutur Ismi.

BACA JUGA: Jelang Subuh, Pabrik Bawang Goreng di Garawangi Terbakar, Kerugian Rp100 Juta Lebih Sedikit

Ia memahami, ada mekanisme yang mungkin harus ditempuh. Prosesnya tidak bisa secepat kilat. "Tapi minimalnya ada pemberitahuan. Biar tenang. Lagian kan pemerintah memiliki anggaran. Kalau layak untuk dibantu, kenapa tidak sih," imbuhnya.

"Kan itu (anggaran,red) ada. Pemkab jangan sampai menunggu viral terlebih dulu, baru melakukan aksi," katanya.

Ismi pun berharap banyak, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten bisa segera merealisasikan usulan. Segera menindaklanjuti laporan. Karena berbagai tahapan itu, sudah ditempuh.

"Harapan saya sih, segera lah dibantu. Kalaupun pemerintah daerah sulit merealisasikan, harapan kami ada di Baznas. Segerakanlah," pungkasnya. (zen)

Sumber: