Jalan Kaliwulu Sudah Seperti Bubur, Hancur Lebur dan Berlumpur

Jalan Kaliwulu Sudah Seperti Bubur, Hancur Lebur dan Berlumpur

Warga Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon geram dengan jalan yang sudah rusak parah, namun seolah dibiarkan.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Warga Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered geram. Mereka melakukan protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan. Pasalnya akses jalan itu, sudah lama rusak, hingga berlumpur namun tak kunjung diperbaiki.

Protes mereka lakukan, karena jalan berlumpur itu telah memakan korban. Banyak pengguna jalan terjatuh dari kendaraannya. Terhitung sejak Kamis kemarin hingga Jumat pagi tadi, telah ada tiga orang warga yang jatuh dari motornya.

Korban terbaru, warga bernama Heni, saat ia akan ke pasar untuk berbelanja. Heni terjatuh dan menyebabkan luka di kakinya. Salah satu warga Desa Kaliwulu, Iskandar mengatakan, pihaknya mendukung penanaman pohon pisang tersebut sebagai aksi protes.

BACA JUGA: Solusi Jalan Tengah, Tidak Menghapuskan Tenaga Honorer, tapi Opsi Pengangkatan Bebannya Berat

"Kesel banget ini lihat jalan. Aktivitass warga jadi terganggu. Banyak yang jatuh," katanya, Jumat (3/3).

Jalan rusak berlumpur ini membuat warga Desa Kaliwulu berada di puncak kekesalan. Sebab, sebelum jalan berlumpur bak trek off-road ini terjadi, jalan di Desa Kaliwulu memang sudah lama rusak.

Jalan berlumpur ini disebabkan adanya pengurugan tanah merah di lubang yang cukup dalam, yakni di dekat jembatan desa tersebut. Saat pengurugan dilakukan, hujan deras datang. Hal ini membuat kondisi jalan rusak berlumpur dan tanahnya berwarna merah.

Sebelum pengurugan dilakukan di lokasi tersebut, jalan di dekat jembatan ini merupakan salah satu titik rusak terparah.

Kemudian, usai banyak diprotes warga, jalan berlumpur merah ini diurug kembali menggunakan pasir dan batu (sirtu). Namun, bukannya memperbaiki keadaan, justru pengurugan oleh sirtu malah memperburuk jalan.

"Udah kayak bubur jalannya, hancur lebur. Tadinya waktu masih berlumpur merah, motor masih bisa lewat di tengah meski kanan kiri berlumpur, tapi waktu diurug sirtu justru hancur. Motor udah ga bisa lewat," kata Iskandar.

Motor sendiri kini seluruhnya harus lewat halaman sebuah showroom meubel. Jika ramai, maka pemotor harus rela antri karena halaman showroom meubel tersebut tidak cukup lebar. (zen)

BACA JUGA: Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2022 Sudah Ada Tanggal, Tinggal Tunggu, Prof Nunuk Minta Honorer Tak Perlu Demo

 

Sumber: