PGRI Cirebon Desak Angkat Honorer Non PG Jadi ASN

PGRI Cirebon Desak Angkat Honorer Non PG Jadi ASN

PGRI fasilitasi honorer non PG P2 dan P3 agar bisa diakomodir menjadi PPPK.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - PGRI Kabupaten Cirebon mendesak guru honorer di Kabupaten Cirebon semua terangkat menjadi ASN pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Kemarin (21/3) guru honorer non passing grade (pg) prioritas kedua (P2) dan prioritas ketiga (P3) dikumpulkan. Hal itu, sejalan dengan keluarnya formasi pengangkatan PPPK untuk jabatan fungsional guru ditahun 2023.

"PGRI merespon permohonan forum guru non PG P2 dan P3, yang ingin memastikan nasib mereka kedepan," kata Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Yeyet Nurhayati SPd.

Karena selama ini, kata Yeyet mereka mempertanyakan terkait kepastian dan kejelasan nasib. Kapan mereka akan diangkat menjadi PPPK.

"Dari pada bertanya-tanya kemana-mana ngga jelas. Kami fasilitasi langsung disatu forum. Kami hadirkan BKPSDM, dan Disdik. Biar semua jelas," tuturnya.

Hasil audiensi pun tutur Yeyet cukup menyejukan. Semua (P2 dan P3, red) diusahakan bisa ditetapkan statusnya sebagai ASN PPPK ditahun 2023 ini.

"Karena ada formasi 3600 an. Sementara kebutuhannya kan tinggal 1500an lagi. Jadi mereka yang non PG P2 dan P3 ini, harus bisa masuk semua," tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs Ronianto MM mengakui masih ada persoalan yang belum terselesaikan terkait guru honorer. Ditahun ini kata dia, ada 3600 formasi untuk jabatan fungsional guru.

Artinya, dari jumlah eksisting honorer yang sebanyak 1300an, persentase untuk bisa lolosnya cukup besar. Hanya saja, masih ada regulasi yang cukup sulit. Sehingga menimbulkan keresahan dikalangan guru. Sebut saja seperti guru bahasa inggris.

"Untuk guru bahasa Inggris ini, kita kelebihan sampai 129 orang. Karena P2 dan P3 itu harus linier. Ketika ngajar, harus sesuai dengan besic pendidikan mereka," kata Roni.  

"Ngga bisa guru ekonomi, ngajarnya bahasa Cirebon. Itu akan menjadi hambatan bagi mereka manakala ingin diangkat menjadi PPPK dimasa mendatang," katanya.

Makanya, saat ini banyak honorer di SMP beralih ke SD. Alasannya di sekolah dasar semua pelajaran bisa linier kecuali bahasa Inggris. Ia pun sedang mencarikan solusi tepat, untuk bisa mengatasinya. Jangan sampai, formasi yang ada tidak terpakai.

"Kita akan carikan solusinya dengan mengusulkan ke Kemenpan untuk membuka formasi lagi. Supaya formasi yang ada tidak mubadzir," pungkasnya. (zen)

Sumber: