Masyarakat Banyak yang Tak Tau Ada Pilkada

Masyarakat Banyak yang Tak Tau Ada Pilkada

BERI TANGGAPAN. Koordinator Sosdiklih Parmas SDM, Mashuri Abdul Wahid SSos menjelaskan akan menindaklanjuti dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Masyarakat Kabupaten Cirebon masih banyak yang belum mengetahui pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan digelar tahun ini. Fakta itu, diketahui sesuai hasil Pemilu Rakyat yang dilaksanakan di daerah pemilihan (dapil) IV oleh Rakyat Cirebon, Jumat 5 Juli 2024.

Hanya ada 64,94 persen yang mengetahui Pilkada akan digelar tahun ini. Artinya, ada 35,06 persen yang belum mengetahui tahun ini akan digelar pesta demokrasi lima tahunan di Kabupaten Cirebon.

Data itu, tentunya cukup besar. Dan menjadi pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu. Menanggapi hal itu, Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Karnia Puspawati SH melalui Koordinator Sosdiklih Parmas SDM, Mashuri Abdul Wahid SSos berterimakasih kepada tim Pemilu Rakyat yang sudah melakukan survai.

"Informasi ini, akan kami tindaklanjuti dengan merumuskan langkah strategis untuk melakukan sosialisasi. Selain iklan di media massa. Dan langkah lainnya," katanya.

Menurut Uyi--sapaan akrabnya, Pilkada tidak seramai pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg). Ditambah, pasangan calon yang menjadi peserta pilkada, belum ada. Beda halnya dengan pileg, dimana sosialisasi sudah dilakukan, meskipun kandidatnya belum ditetapkan.

Yang pasti, kata dia KPU sudah menyiapkan strategi-strategi khusus untuk membumikan gelaran pesta demokrasi lima tahunan tahun ini. Yakni Pilkada serentak, yang meliputi Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati-Wakil Bupati.

"Kita sudah punya petugas di tingkat kecamatan dan desa. Nanti akan melakukan strategi secara terpadu. Menyasar masyarakat yang belum tau bahwa 27 November 2024 ini ada Pilkada.

Komisioner yang merupakan mantan jurnalis televisi nasional itu menyebutkan bentuk kegiatannya akan disesuaikan dengan desa masing-masing. Sebelum sampai kearah itu, pihaknya sedang menyerap informasi ditingkat kecamatan hingga ke desa-desa.

"Sekarang kami sedang melakukan tahapan pencoklitan. Itu juga sekaligus menjadi salah satu sarana sosialisasi juga," katanya.

"Kan dor to dor. Masyarakat kita datangi, sekaligus kita berikan informasi tentang pilkada," lanjutnya.

Selain itu, KPU pun sedang menggencarkan sosialisasi di Media Sosial (Medsos). Mengarah ke Gen Z. Karena jumlah pemilih pemula ini, cukup besar. Sehingga kuantitas sosialisasinya harus ditingkatkan. "Kenapa Medsos yang kita sasar, karena Gen Z ini kan, gadget native. Mereka anak kandung dari tekhnologi," katanya.

"Kita bagi beberapa segmen. Pemilih pemula, masyarakat pedesaan dan masyarakat rural atau perkotaan. Kita pertajam lagi strateginya, agar tujuan kita tercapai," katanya.

Jadi terang Uyi, bentuk sosialisasinya berbeda-beda. Tentu, sebelumnya sudah dilakukan pemetaan. Menyesuaikan karakteristik masyarakatnya. " Kan beda- beda karakter masyarakat disetiap daerahnya," pungkasnya. (zen)

Sumber: