Gelar Agenda IPO, Dispora Kabupaten Cirebon Mengukur Keberhasilan Pembangunan Olahraga
UJIAN. Sejumlah koresponden tengah menjalani serangkaian tes untuk mengukur indeks pembanguna olahraga, di GOR Plumbon Kecamatan Plumbon, Minggu 15 September 2024. --
RAKCER.DISWAY, CIREBON – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melaksanakan agenda Indek Pembangunan Olahraga (IPO) di Kabupaten Cirebon, Minggu 15 September 2024.
Empat kecamatan terpilih sebagai lokasi pengambilan sampel data IPO, oleh Kemenpora yakni Kecamatan Sedong di Desa Karangwuni, Desa Plumbon Kecamatan Plumbon, Desa Jatimerta Kecamatan Gunungjati, dan Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun.
IPO di masing-masing lokasi melibatkan 30 responden per desa dengan usia yang sudah di tentukan yaitu usia 10-15 tahun 2 putra dan 2 putri, usia 16-30 tahun 5 putra dan 5 putri, usia 31-44 tahun 5 putra dan 5 putri, serta usia 45-60 tahun 3 putra dan 3 putri.
BACA JUGA:Dispora Kabupaten Cirebon Fasilitasi Prestasi Karateka
Kepala Dispora Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin SSos MSi menjelaskan, Indeks Pembangunan Olahraga atau IPO adalah indeks gabungan yang mencerminkan keberhasilan pembangunan keolahragaan.
Dalam Permenpora Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengukuran Sport Development Index (SDI/IPO), IPO digunakan untuk memotret pembangunan olahraga secara nasional.
Potret tersebut diukur dari sembilan dimensi pengukuran yang meliputi SDM olahraga, ruang terbuka, literasi fisik, partisipasi, kebugaran, perkembangan personal, kesehatan, ekonomi dan performa.
“IPO memiliki peran yang sangat krusial dalam menyediakan data dukung sebagai dasar penyusunan kebijakan keolahragaan,” jelas Ikin.
Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Olahraga Dispora Kabupaten Cirebon, Sukawi MPd menambahkan, IPO memberikan informasi komperhensif hasil pembangunan olahraga dalam 9 dimensi.
BACA JUGA:PDIP Dominasi Kursi DPRD Kabupaten Cirebon Periode 2024-2029
Beberapa informasi penting yang dapat dicermati dalam data IPO antara lain tingkat partisipasi olahraga dan kebugaran masyarakat. IPO menyajikan indikator tingkat partisipasi olahraga dan kebugaran masyarakat.
Masyarakat yang aktif berolahraga cenderung memiliki kesehatan dan kebugaran yang lebih baik. Hal ini juga mendorong kualitas hidup dan produktivitas lebih baik.
Yang kedua adalah kontribusi sektor olahraga bagi pertumbuhan ekonomi.
Sektor olahraga dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata olahraga, industri perlengkapan olahraga, dan dukungan sponsor.
“Angka partisipasi olahraga masyarakat yang tinggi menunjukkan potensi besar sektor olahraga yang dapat berkontribusi pada perekonomian nasional,” ujar Sukawi.
BACA JUGA:KPU Kabupaten Cirebon Butuhkan 23.226 Personil KPPS untuk Pilkada Serentak
Informasi terakhir menurut Sukawi adalah efektifivitas kebijakan olahraga.
Secara umum IPO dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan berbagai kebijakan yang telah diambil di bidang olahraga.
“Jika IPO menunjukkan peningkatan, berarti kebijakan yang telah diambil berjalan efektif. Sebaliknya, jika IPO stagnan atau menurun, maka perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan dalam kebijakan olahraga,” pungkasnya. *
Sumber: