Berry Pimpin Cabor Pentathlon, Fokus Sosialisasi dan Pembibitan Atlet Muda

Berry Pimpin Cabor Pentathlon, Fokus Sosialisasi dan Pembibitan Atlet Muda

KOMPAK. Berry Kusuma Drajat (pakai batik) terpilih secara aklamasi menjadi ketua Cabor Pentathlon. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBONBerry Kusuma Drajat terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Cabang Olahraga (Cabor) Pentathlon Kabupaten Cirebon dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang berlangsung pada Senin, 21 Oktober 2024. Berry pun diberikan kepercayaan penuh untuk menyusun kepengurusannya.  

Atas kepercayaan yang diberikan, Berry menegaskan komitmennya untuk mengembangkan olahraga tersebut seraya menyampaikan rasa syukurnya atas amanah ini dan mengaku siap menjadikan Pentathlon lebih dikenal di kalangan masyarakat Cirebon.

Alhamdulillah, melalui Musda saya dipercaya untuk memimpin Pentathlon Cirebon. Ini tantangan bagi saya untuk memperkenalkan olahraga yang masih baru ini di tengah masyarakat kita,” ujar Berry.

Sebagai langkah awal, Berry merencanakan program sosialisasi yang ditargetkan ke sekolah-sekolah, guna meningkatkan pemahaman generasi muda tentang Pentathlon.

“Sosialisasi di sekolah-sekolah sangat penting, mengingat banyak yang belum tahu tentang olahraga ini. Selain mengenalkan Pentathlon, kami juga akan memulai pencarian bibit atlet muda yang berpotensi,” jelasnya.

Berry menambahkan bahwa selain sosialisasi, pihaknya akan fokus menyiapkan atlet-atlet yang akan berlaga dalam Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.

"Kami ingin menemukan dan mengasah bakat-bakat muda yang nantinya bisa membawa nama Kabupaten Cirebon di tingkat provinsi, bahkan nasional," katanya.

Berry juga memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai Pentathlon, yang sering disebut Pancalomba. Ia menjelaskan bahwa Pentathlon merupakan salah satu olahraga tertua di dunia, pertama kali diperkenalkan pada 708 SM dalam ajang olahraga Yunani kuno.

Saat itu, Pentathlon adalah gabungan dari lima cabang olahraga yang terdiri dari lari sepanjang stadion, lompat, melempar tombak, melempar cakram, dan gulat.

“Pada tahun 1912, Baron Pierre de Coubertin, yang juga dikenal sebagai Bapak Olimpiade modern, memperkenalkan versi baru Pentathlon dalam Olimpiade di Swedia. Versi modern ini memiliki sedikit perbedaan, dengan rangkaian olahraga yang menguji kelincahan, ketahanan, dan konsentrasi,” papar Berry.

Lebih lanjut, Berry menjelaskan bahwa Pentathlon versi modern terdiri dari lima cabang olahraga yang berbeda, yaitu lari, renang, anggar, menembak, dan berkuda. Setiap cabang memiliki tantangan tersendiri yang menuntut ketangkasan dan keterampilan yang tinggi dari para atlet.

Sebagai politisi dari PDI Perjuangan, Berry memandang perannya ini sebagai wujud pengabdian dalam memperkaya kehidupan olahraga di Kabupaten Cirebon. Ia berencana menggandeng berbagai pihak, termasuk instansi pendidikan dan organisasi kepemudaan, untuk mengembangkan Pentathlon sebagai olahraga alternatif bagi masyarakat.

“Kami ingin Pentathlon lebih dikenal dan diminati. Untuk itu, dukungan dari berbagai pihak sangat penting agar olahraga ini dapat berkembang dan berkelanjutan. Pentathlon bukan hanya tentang fisik, tapi juga mental, karena membutuhkan konsentrasi tinggi,” ungkapnya.

Ia pun berharap dengan kepengurusan baru ini, Pentathlon dapat menjadi wadah pembinaan bagi atlet muda Cirebon yang memiliki bakat dan semangat dalam olahraga. Berry optimis, langkah awal dengan sosialisasi di sekolah-sekolah dan pencarian bibit atlet akan membantu Cirebon memiliki tim Pentathlon yang solid dan berprestasi di masa depan.

“Dengan program-program yang sudah kami rancang, semoga Pentathlon bisa menjadi salah satu olahraga unggulan di Kabupaten Cirebon. Kami ingin membangun fondasi yang kuat, sehingga ke depannya ada penerus yang bisa terus mengembangkan olahraga ini,” tutupnya. (zen)

Sumber: