Pemkab Cirebon Siapkan Barak Militer untuk Pelajar Nakal

TEGASKAN. Bupati Cirebon, Imron mengaku tengah menyiapkan penanganan kenakalan remaja untuk dimasukan ke barak militer. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Barak militer tengah menjadi perbincangan. Dianggap sebagai solusi untuk menangani kenakalan pelajar. Pasalnya, aksi tawuran pelajar sudah semakin mengkhawatirkan.
Langkah ini terinspirasi dari program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang sudah lebih dulu menerapkannya. Pemerintah Kabupaten Cirebon pun tengah menyiapkan program serupa. Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, menyebut meski terdengar kontroversi, pembinaan dengan pendekatan keras ini dibutuhkan.
BACA JUGA:Warga Ujunggebang Tuntut Perbaikan Administrasi Desa
BACA JUGA:Ratusan Bangunan Liar di Jalan Provinsi Cirebon Mulai Dibongkar
Mengingat cara-cara lunak dinilai tidak lagi efektif. "Kalau cuma dinasehati, mereka cuek. Tawuran terus terjadi, bahkan sampai ada korban. Ini sudah darurat," ujar Imron, Selasa (6/5).
Menurutnya, pendekatan disiplin ala militer bisa membentuk mental dan karakter pelajar agar lebih bertanggung jawab dan tidak mudah terpengaruh hal negatif. Ia menekankan bahwa menyediakan barak militer bukan bentuk hukuman, melainkan pembinaan yang tegas dan terarah.
BACA JUGA:Gegara Jalan Rusak, Warga Desak Bupati Copot Kepala Dinas PUTR
BACA JUGA:Fokus pada Fundamental Kinerja, Ini Strategi BRI Untuk Tumbuh Berkelanjutan
Pemerintah daerah kini sedang membahas teknis pelaksanaan, termasuk anggaran, lokasi barak militer, dan siapa mitra pelatihannya. Imron berharap program ini bisa jadi langkah awal menyelamatkan generasi muda.
"Ini bukan soal menakut-nakuti, tapi soal menyelamatkan masa depan mereka. Kita ingin anak-anak punya karakter kuat demi masa depan Indonesia," tambahnya.
BACA JUGA:DLH Kota Cirebon Geram, Sampah Kerja Bakti Dibuang Sembarangan
BACA JUGA:Kolaborasi Warga dan Lurah yang Apik! Demi Kesenden Bebas Sampah
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto SPd MM, memastikan bahwa memasukan pelajar "nakal" ke barak militer akan diterapkan dengan memperhatikan aspek pendidikan.
Menurutnya, barak militer bukan tempat hukuman, tapi tempat membangun kembali semangat dan kedisiplinan siswa.
"Apakah tempat ini akan menakutkan atau menyelamatkan? Itu tergantung pelaksanaannya. Tapi yang jelas, kami serius ingin memperbaiki arah pendidikan karakter," katanya.
Saat ini, Dinas Pendidikan tengah menyiapkan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak militer dan membahas sistem pembinaan yang cocok dengan dunia pendidikan. "Soal teknisnya masih akan terus dibicarakan," tukasnya. (zen)
Sumber: