Cerita Petugas Damkar Bantu Warga, Bantu Ambil Jemuran hingga Murid yang Minta Tolong Kerjakan PR

Cerita Petugas Damkar Bantu Warga, Bantu Ambil Jemuran hingga Murid yang Minta Tolong Kerjakan PR

Personel Damkar Kota Cirebon saat dihubugi warga untuk mengevakuasi hewan buas. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Ditengah segala keterbatasan sarana dan prasarana, para personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cirebon terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

 

Sebagaimana diketahui, saat ini, Damkar bukan hanya diandalkan dalam hal memadamkan api, namun berbagai bantuan lainnya dimintakan oleh masyarakat kepada satuan dengan motto "Pantang Pulang Sebelum Padam" tersebut.

 

Mulai dari permintaan bantuan yang berbahaya dan penuh resiko, hingga persoalan yang sebetulnya lucu jika diminta tolongkan kepada petugas Damkar.

 

BACA JUGA:Sudah 3 Kasus Kematian DBD di Tahun 2025

 

"Kita sering dimintai bantuan oleh masyarakat dalam hal-hal yang berbahaya, tapi kadang-kadang ada yang lucu juga," demikian disampaikan Kasi Kesiapsiagaan, Operasi dan Penyelamatan Kebakaran DPKP Kota Cirebon, Nurjaman saat membagikan ceritanya kepada Rakyat Cirebon.

 

Hal-hal yang berbahaya, dicontohkan Nurjaman, tak jarang personel Damkar menerima informasi dari masyarakat terkait adanya hewan-hewan buas dan berbahaya, seperti ular berbisa, biawak diatas plafon rumah warga, hingga evakuasi sarang tawon.

 

"Kita pernah evakuasi ular King Cobra di salahsatu paket. Tapi saat itu paketnya rusak, kita evakuasi," sebut Nurjaman.

 

BACA JUGA:Kualitas Layanan Semakin Meningkat, BRI Raih Digital Channel Terbaik Versi BSEM 2025

 

Namun tak selalu hal-hal yang berbahaya, personel Damkar pun pernah membantu hal-hal lain yang terbilang lucu.

 

Masih diceritakan Nurjaman, seorang mahasiswa pernah menghubungi Damkar, dimana ia meminta tolong mengambilkan jemurannya yang terbang ke bangunan diatas kos-kosannya.

 

"Kebetulan baju yang terbang itu seragam yang harus ia pakai di hari itu, dia panik dan hubugi Damkar," ujar Nurjaman.

 

BACA JUGA:Peringati Hari Raya Waisak 12 Mei 2025, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako Bagi Ribuan Umat Buddha

 

Tak hanya itu, Nurjaman melanjutkan ceritanya, di satu waktu, Damkar dihubungi oleh warga, yang ternyata seorang siswa, saat itu ia meminta tolong petugas Damkar untuk mengerjakan tugas sekolahnya.

 

"Kita juga pernah tolong mengerjakan tugas sekolah waktu itu. Belum yang minta tolong melepas cincin, sepertinya itu sudah umum," jelas Nurjaman.

 

Ditambahkan Nurjaman, Damkar sendiri siaga 7x24 jam, dimana setiap hari ada tiga shif piket, sehingga jam berapapun masyarakat membutuhkan, maka petugas langsung meluncur ke TKP.

 

BACA JUGA:Libur Panjang Waisak, Penumpang Kereta Api di Daop 3 Cirebon Membludak

 

Saat ini, DPKP memiliki 200 personel, yang siap siaga saat dibutuhkan, baik untuk memadamkan kebakaran, maupun untuk penyelamatan.

 

Untuk memadamkan kebakaran, DPKP memiliki 9 unit mobil Damkar, namun hanya 6 unit saja yang bisa dimaksimalkan, itupun dua unit diantaranya baru mendapatkan anggaran untuk rekondisi pada tahun 2025 ini.

 

Sementara untuk armada penyelamatan, sama sekali DPKP belum memiliki fasilitas itu, sehingga saat ini, penyelamatan masih menggunakan sarana dan prasarana seadanya.

 

BACA JUGA:Kualitas Layanan Semakin Meningkat, BRI Raih Digital Channel Terbaik Versi BSEM 2025

 

"Ditengah keterbatasan fasilitas, sarana dan prasarana, kami pastikan Damkar tetap siaga 24 jam," kata Nurjaman. (sep)

Sumber: