BPPT Kembangkan Sawit Bagi Perajin Batik

BPPT Kembangkan Sawit Bagi Perajin Batik

RAKYATCIREBON.ID – Pembuatan batik, tidak lepas dari malam atau lilin yang berfungsi sebagai penutup bagian kain agar tidak terwarnai dalam pencelupan. Rupanya, ada inovasi baru dimana bahan dasar pembuatan malam ini, turunan dari sawit. Inovasi itu, dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Para perajin batik belum banyak yang mengetahui, khususnya di Cirebon. Makanya, sebagai daerah sentra batik, menjadi sasaran diadakannya sosialisasi dan workshop, penggunaan malam berbahan turunan sawit.

Diikuti oleh 40 peserta dari berbagai kelompok batik di Jawa Barat. Tidak hanya dari Kabupaten Cirebon saja. Tapi juga dari Kota Cirebon, Indramayu, Bogor, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Subang, Tasikmalaya dan Sukabumi.

“Kita berupaya mendorong pemanfaatan hasil riset dalam pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan industri. Khususnya industri batik. Melalui sosialisasi produk formulasi lilin batik kepada para pelaku industri batik,” kata Perekayasa BPPT, yang sekaligus narasumber acara workshop, Ir Indra Budi Susetyo MSc, Selasa (23/3).

Indra menjelaskan, hasil riset yang digunakan dalam malam batik ini adalah produk turunan sawit. Ditujukan untuk menggantikan paraffin yang biasa digunakan dalam malam batik. Hasil inovasinya dinamai Bio-Paraffin Substitue (Bio-Pas).

Bio-Pas merupakan produk berbasis minyak sawit yang telah dikembangkan oleh BPPT. Pengganti parafin berbasis minyak bumi. Hasil riset itu, diformulasi menjadi malam batik. Ada keistimewaan dalam penggunaan malam sawit. Diantaranya mampu menjadi perintang warna yang bagus. Serta tidak terdapat rembesan warna yang masuk.

Sehingga hasil pewarnaan dihasilkan tajam dan cerah.

Menurutnya, pemakaian bahan dari sumber daya tak terbarukan dapat mengancam keberlanjutan  warisan budaya tersebut. Oleh karenanya paraffin dari sumber minyak bumi perlu dicari penggantinya.

Salah satu solusinya, BPPT telah menemukannya.

Sehingga, pihaknya mengharapkan terciptanya konsumen baru bagi minyak sawit untuk meningkatkan konsumsi minyak sawit.

Serta membuka peluang penciptaan wirausaha baru dan lapangan kerja di bidang industri pembuatan malam batik pada skala pabrikasi. Selain itu, inovasi malam batik berbasis sawit semakin dikenal.

“Salah satu keunggulan produk ini tidak hanya menggantikan parafine basis minyak bumi, tapi juga bisa mengurangi beberapa komponen dalam pembuatan malam yang diharapkan bisa mengurangi harga malam batik,” tuturnya.

Sementara itu, Peneliti dari Balai Besar Kerajinan dan Batik, Isnaeni menjelaskan sawit merupakan sumber daya yang lestari. Kalau dibudidayakan, tidak akan habis. Mengingat masuk kategori sumber daya nabati. Berbeda dengan minyak bumi, lama kelamaan akan habis.

Disamping itu, ada keuntungan ketika perajin batik beralih ke malam sawit. Biayanya relatif lebih murah.

Sumber: