Semakin Terbuka, Ketua DPRD Dukung Suami Jadi Walikota

Semakin Terbuka, Ketua DPRD Dukung Suami Jadi Walikota

RAKYATCIREBON.ID – Dari lima kader Partai Gerindra Kota Cirebon yang menyatakan siap maju di Pilwalkot Cirebon mendatang, tidak ada nama Affiati SPd. Meski kini menjabat sebagai ketua DPRD Kota Cirebon, namun kader Partai Gerindra tersebut mengaku tidak tertarik untuk maju di Pilwalkot Cirebon.

“Kalau saya sih tidak. Karena memang tidak berniat. Saya menikmati sebagai ketua DPRD saja. Sekarang sedang fokus menjalankan tugas sebagai ketua DPRD sebaik mungkin dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” ungkap Affiati saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/1).

Affiati menyampaikan, meski dirinya tak maju di pilwalkot yang kemungkinan digelar 2023 itu, namun ada sang suami, H Zaenal Muttaqin (HZM) yang siap maju melalui Partai Gerindra. Semakin terbuka, Ia bahkan menyebutkan, kalau sang suami menjadi walikota pada 2023, maka akan memudahkan urusan pemerintahan ketika dirinya masih menjabat ketua DPRD sampai 2024.

“Seandainya Allah mengijabah, misalkan pilkada tahun 2023, berarti saya masih ada (jabatan) setahun lagi. Kan(kalau) suami saya menjadi walikota, saya menjadi ketua DPRD. Akan lebih memudahkan komunikasinya. Tapi siapa pun yang akan jadi walikotanya ke depan, itu yang terbaik untuk Kota Cirebon,” tuturnya.

Wakil rakyat dari Dapil III Kesambi-Pekalipan itu enggan mencalonkan diri menjadi walikota lantaran masih berkeyakinan, bahwa di Cirebon masih kental nuansa relijiusnya. Affiati menilai, kepemimpinan laki-laki lebih diterima masyarakat dibanding perempuan. Sehingga ia berpikir realistis untuk tidak mencalonkan diri.

“Karena Cirebon itu masih kota agamis dan masih kental. Kalau untuk menjadi pemimpin itu akan lebih baik laki-laki dari perempuan. Mungkin dari segi (pemikiran) seperti itunya masih ada. Dan memang lebih bagus kalau laki-laki yang jadi pemimpin. Kalau saya sih ketua DPRD, yang memimpin masyarakat tetap walikota,” katanya.

HZM sendiri dipastikan akan mengikuti mekanisme penjaringan bakal calon walikota di Partai Gerindra. Selain berstatus sebagai kader partai berlambang kepala burung garuda itu, HZM juga dikenal sebagai seorang pengusaha. Ia sudah mempersiapkan langkah-langkah jika harus maju di pilwalkot.

“Makanya dari sekarang sudah ditata, nanti perusahaan bagaimana. Semua harus ikuti mekanisme. Kemarin itu baru pernyataan sikap. Semua keputusannya ada di atas (DPP, red),” ujar Affiati.

Ditegaskan Affiati, keluarganya memberikan dukungan penuh kepada HZM untuk maju pada kontestasi politik lima tahunan tersebut. Ia juga meyakini, sang suami sudah memiliki modal popularitas yang cukup. HZM kerap melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial di tengah masyarakat.

“Tapi saya yakin, hampir separuh masyarakat Kota Cirebon sudah mengenal suami saya. Karena kita memang dari kegiatan-kegiatan perusahaan kan sudah banyak. Tidak pernah putus, seperti program Jumat Berkah yang berjalan sampai sekarang. Bahkan lebih luas jangkauannya, tidak hanya dapil III,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah Partai Golkar merilis lima orang kader yang masuk dalam bursa kandidat bakal calon walikota dan wakil walikota, kini giliran Partai Gerindra. Sama seperti Partai Golkar, ada lima kader Partai Gerindra yang menyatakan siap masuk dalam bursa perebutan tiket dari DPP untuk maju di Pilwalkot Cirebon mendatang.

Kelimanya yakni H Eman Sulaeman, Ruri Tri Lesmana, dr Tresnawaty SpB, H Hendi Nurhudaya SH dan H Zaenal Muttaqin. Mereka semua berstatus kader Partai Gerindra. Tiga orang di antaranya kini duduk di kursi DPRD Kota Cirebon, selain Eman Sulaeman dan Zaenal Muttaqin.

 “Tadi (kemarin, red) dalam rapat persiapan HUT Partai Gerindra, empat orang selain Pak Hendi menyatakan kesiapannya maju di Pilwalkot Cirebon. Kebetulan Pak Hendi sudah menyatakan lebih dulu dan tadi berhalangan hadir,” ungkap Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kota Cirebon, Fitrah Malik, Minggu (24/1). (jri)

Sumber: