Warga Cirebon, Masih Ogah-ogahan Pakai Masker

RAKYATCIREBON.ID – Miris, kesadaran masyarakat Kabupaten Cirebon memakai masker masih rendah. Hasil razia masker yang diberlakukan oleh tim Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten ternyata menunjukan angka yang cukup tinggi. Dampaknya, mengkhawatirkan. Penyebaran Covid-19 tidak terbendung. Angkanya terus meningkat.
Hal itu, menjadi perhatian khusus Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf B Comm MPA. Menurutnya, pemerintah sudah mengintruksikan pentingnya memakai masker ketika hendak bepergian. Tetapi, kenapa masih diabaikan.
“ Saya berharap ini jadi perhatian bersama. Masyarakat terutama. Di Kabupaten Cirebon saat ini kan kasusnya mulai naik lagi. Bahkan angkanya terus naik,” ucapnya kepada Rakyat Cirebon, Kamis (10/9).
Politisi PKB itu, tidak menghendaki dampak lebih buruk lagi, manakala pemerintah lebih tegas memberlakukan aturan. Karena, ketika berkaca dengan situasi di Jakarta, Gubernurnya sudah menarik rem darurat. “ PSBB akan kembali dilakukan. Kita gak mau itu terjadi di Kabupaten Cirebon,” akunya.
Maka diperlukan kesadaran bersama. Mengikuti intruksi dan anjuran pencegahan penyebaran Covid-19, dengan disiplin menggunakan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan menghindari kerumunan. “Harus kita taati bersama. Jangan acuh. Harus jadi pelajaran mestinya,” tegasnya.
Diberlakukannya, Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) bukan berarti, pandemi sudah hilang. “ Tapi, upaya kita bisa berkegiatan normal dengan protokol kesehatan ketat,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, kegiatan penindakan sanksi sedang dihari pertama saja, pelanggarnya mencapai 132 orang. Rekapitulasi jumlah pelanggar protokol kesehatan tersebut diperoleh dari tiga tim yang menyasar sejumlah lokasi strategis.
“Sanksi sedang berupa penahanan Kartu Identitas sebanyak 34 pelanggar dan sanksi sosial ada 98 pelanggar. Sehingga jumlah total 132 pelanggar dari tiga tim yang bertugas di tiga lokasi,” ungkap Wakil Sekertaris Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten, Dadang Priyono.
Dia menyebutkan , hari pertama dalam gelaran razia penindakan sanksi sedang oleh tiga tim gabungan dari unsur ASN, TNI dan Polri menyisir dan terjun ke lapangan intens melakukan penindakan. Mereka dibagi pada zona tiga wilayah yakni tim I bergerak di wilayah Kecamatan Talun dan Sumber , Kemudian Tim II bergerak di wilayah Kecamatan Tengahtani dan Tim III menyasar di wilayah Kecamatan Depok.
“Mereka bertugas dengan menyasar penguna jalan bagi para pengendara dan pejalan kaki baik di jala utama hingga tempat keramaian. Seperti pasar dan hingga swalayan. Ini semata-mata dalam memberikan penyadaran bagi masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan di masa AKB saat ini,” pungkasnya. (zen)
Sumber: