431 Hektare Sawah Terendam Banjir, Petani Rugi Rp1,5 Miliar

431 Hektare Sawah Terendam Banjir, Petani Rugi Rp1,5 Miliar

\"lahan

RAKYATCIREBON.CO.ID - Lahan pertanian ikut terkena dampak bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Cirebon. Akibatnya, petani terancam mengalami kerugian yang cukup besar apabila banjir terus menggenangi lahan pertaniannya.

Kepala Seksi Serealia Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Iwan Mulyawan menyebutkan lahan pertanian yang terdampak banjir cukup banyak untuk kali ini. Dia mengatakan, lebih dari 400 hektare lahan pertanian tergenang banjir dan mengancam tumbuhnya tanaman padi.

\"Kami sudah hitung dan ada sekitar 431 hektare lahan pertanian yang terendam banjir. Umur tanaman padinya sendiri berkisar diantara 20 sampai 30 hari,\" jelas Iwan kepada Rakcer belum lama ini.

Iwan mengatakan, dengan umur tanaman demikian, maka kerusakan akan lebih berpotensi jika genangan air tidak surut dalam waktu lebih dari empat hari. Bukan hanya itu saja, dirinya juga melihat penanaman kembali oleh petani sangat bisa terjadi jika kerusakan sudah parah.

\"Petani harus melakukan replanting kalau memang terendamnya lebih dari empat hari. Karena biasanya, kalau lebih dari empat hari maka tanaman padi akan rusak. Walaupun tidak seluruhnya tetapi tetap ada sebagian yang rusak,\" tambahnya.

Disinggung mengenai kerugian yang akan diperoleh para petani dengan kondisi seperti ini, Iwan mengungkapkan pemilik lahan akan dirugikan dari segi benih, pupuk dan tenaga kerja.

\"Kalau dihitung, satu hektare itu kerugiannya berkisar di angka Rp3,5juta. Tinggal di total saja dengan luas lahan pertanian yang terdampak ada 431 hektare. Sekitar Rp1,5 miliar kerugiannya,\" ungkapnya.

Diakhir, Iwan mengatakan lahan pertanian yang terkena dampak banjir paling parah ada di tiga kecamatan. Yaitu, Gunungjati, Pangenan dan Losari.

\"Kami berharap air cepat surut sehingga lahan pertanian tidak menjadi rusak parah dan tentunya petani tidak mengalami kerugian yang sangat besar,\" tandasnya. (yog)

Sumber: