Mantan Sekda Ingatkan Bupati Jangan Menentang Rencana Pemerintah Pusat

Mantan Sekda Ingatkan Bupati Jangan Menentang Rencana Pemerintah Pusat

MAJALENGKA – Bakal Calon Bupati Majalengka yang juga Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka Drs Ade Rachmat Ali MSi mendukung rencana pemerintah untuk membangun exit tol baik dari tol Cipali dan tol Cisumdawu yang akan terhubung dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati.
\"mantan
Ade Rachmat (kanan) melepas senyum. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon 
Sebab, kata Ade,  terintegrasinya dua jalan tol tersebut dengan Bandara Kertajati, dimaksudkan untuk efisiensi dan efektivitas jalur penumpang maupun barang, dari atau menuju bandara. 

Selain itu, selain akses tol, pemerintah juga berencana nantinya BIJB  bakal terintegrasi dengan LRT Bandung Raya. Jadi nanti ada exit tol, ada juga jalan biasa. Bahkan, nanti diikuti LRT dari Leuwipanjang sampai ke Tanjungsari, nanti dari Tanjungsari akan sampai ke Kertajati.

“Pemerintah pasti sudah mempertimbangkan semuanya. Jadi, saya sangat setuju, agar terjadi efisiensi dan efektivitas untuk pergerakan orang dan barang dari atau menuju bandara.  Kalau lewat non tol pasti akan terjadi kemacetan, Hal tersebut dari segi ekonomi akan sangat merugikan,” ujarnya ketika dikonfirmasi Rabu (22/3).

Dia menjelaskan, sebagai contoh Arus lalu lintas di Jalan tol menuju Bandara Soekarno-Hatta biasanya menjelang malam semakin padat. Bahkan total butuh waktu 4 jam untuk sampai di Bandara Soekarno-Hatta dari Tol Kapuk. Dijelaskan, meski Pemkab Majalengka mempunyai kewenangan otonomi daerah namun jangan sampai melawan dan menentang rencana pemerintah pusat. 

Apalagi, menurutnya kedepan Majalengka akan menjadi kota dimana banyak perubahan dari mulai peningkatan jumlah penduduk, hingga padatnya arus transportasi yang melintas di kawasan tersebut. Hal itu jelas membutuhkan penataan ruang yang sangat tepat.

“Itu hanya sebagai gambaran saja, artinya apa, melalui tol saja sering macet apalagi kalau akses ke bandara melalui jalur biasa. Rute yang dilintasi harus melewati jalan perkampungan dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Jika ada exit tol, masyarakat dan pejabat dari Barat seperti Bandung, Sumedang, Subang dan dari Timur seperti Cirebon, Kuningan, serta Jawa Tengah bisa menggunakan tol Cipali akan lebih cepat dibanding melalui akses umum,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Majalengka Dr H Sutrisno SE Msi dengan tegas menolak pembangunan exit tol langsung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati.  Pasalnya, jika hal itu terjadi tidak akan berdampak positif bagi rakyat Majalengka, melainkan hanya kebagian polusi udara dan kebisingan saja.(hsn)

Sumber: