Harga Cabai Naik, Kualitasnya Makin Rendah

Harga Cabai Naik, Kualitasnya Makin Rendah

MAJALENGKA - Harga cabai kini mulai merangkak naik. Padahal, diakui oleh sebagian petani kualitasnya  makin turun.
\"pedagang
Pedagang cabai layani pembeli. Foto: Herik/Rakyat Majalengka

Hal ini dipicu karena hasil produksi tanaman cabai tersebut semakin sedikit.

Dari sejumlah data harga cabai yang beredar di pasar tradisional maupun di dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majalengka selama pekan ini di Agustus 2016, untuk harga rata-rata cabai sebelumnya hanya Rp33.750 per kilogram. Sedangkan untuk saat ini mencapai Rp36.250 per kilogram dan cabai rawit sebelumnya Rp30.750 per kilogram menjadi Rp31 ribu per kilogram.

\"Saat ini harga cabai per kilogram naiknya mencapai Rp2.500. Sedangkan cabai rawit, naiknya Rp250. Akan tetapi untuk harga cabai merah kriting, ini harganya masih tetap yakni Rp31.250 per kilogram,\" ungkap salah seorang pedagang di pasar Cigasong, Udi.

Menurutnya, hal ini dipicu pula oleh banyaknya perayaan Agustusan, yang hampir semarak dan mengadakan keramaian yang mengharuskan panitianya berbelanja untuk keperluan masak memasak. Sehingga permintaan cabai meningkat.

\"Bisa jadi karena permintaan yang cukup banyak sementara stok barang sedikit, jadinya mahal. Tetapi yang jelas memang dari hasil produksi tidak sebanyak Minggu kemarin,\" ungkapnya, Kamis (18/8).

Hal senda diakui oleh Kepala Bidang Perdagangan dan pengelolaan pasar pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian, H Dudi Darajat. Ia membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan harga ke sejumlah pasar.

\"Rata-rata harga cabai memang merangkak naik, disebabkan beberapa faktor. Semoga pekan depan kembali normal,\" ujarnya.

Sementara itu salah seorang petani menyatakan alasan menurunya kulitas cabai, ini dikarenakan kondisi cuaca yang kurang menentu.

Sehingga dampaknya utuk pengembangan kulitas cabai, membuat para petani sedikit kesulitan.

\"Hasil panen kali ini, kurang memuaskan. Cuaca tidak tentu, kadang hujan, kadang panas menyengat, yang berimbas pada hasil panen yang kurang bagus,\" ujarnya. (hrd)

Sumber: