Warga Kesunean Kena Rob Lagi

Warga Kesunean Kena Rob Lagi

ROB. Warga RW 09 Kesunean Selatan, Kelurahan Kasepuhan, Kota Cirebon berjibaku dengan banjir rob --

KYATCIREBON.ID, CIREBON - Warga RW 09 Kesunean Selatan Kelurahan Kasepuhan Kota Cirebon jadi langganan rob. Peristiwa air laut pasang itu kerap muncul tiba-tiba. Pemukiman tergenang begitu saja. Warga tak bisa lakukan banyak hal. Kecuali tetap beraktivitas seperti biasa. 

Ya, bagi warga Kesunean menerobos genangan air laut saat rob terjadi bukan hal baru.  Rabu (21/6), rob kembali masuk melalui cela pembuangan air warga. Ratusan rumah di RW 09 Kesunean Selatan terendam air semata kaki. 

Meski tidak sampai bikin repot warga, kemunculan rob jelas beresiko menimbulkan penyakit. Pasalnya, air laut yang masuk pemukiman tercampur sampah dan limbah rumah tangga buangan warga sekitar. 

Ketua RW 09 Kesunean Selatan, Pepep Nurhadi mengatakan, kampung Kesunean merupakan kawasan padat penduduk. Kampung ini kerap menjadi sorotan lantaran masalah kebersihan lingkungan. 

BACA JUGA:Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah, Warga Kesunean Heran, Daerah Sebelah Koq Tidak Kena

"Dulu ini terkenal dengan sebutan kampung kumuh. Sekarang saya benahi. Pelan-pelan mulai bersih. Jadi kalau ada rob sampahnya nggak terlalu banyak. Karena pengurus RT dibawah komando RW tertib menjaga kebersihan lingkungan," kata Pepep, kemarin.

Menurut Pepep, seringnya terkena rob membuat warga mulai sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Di RW yang dipimpinnya sempat digagas bank sampah. Hal itu agar sampah berupa plastik dapat diorganisir, tidak dibuang sembarangan. 

Upaya dari warga hanya berhasil meminimalisir dampak negatif dari bencana rob. Namun belum berhasil mengatasi masalah utamanya, yakni mengamankan kampung dari genangan rob. "Kalau itu di luar kemampuan kami," ujar Pepep. 

Pihaknya, sudah sangat sering melaporkan keluhan warga terkait rob ke banyak pihak. Namun hingga saat ini, belum ada yang mampu menghapus kekhawatiran warga terkait rob. 

BACA JUGA:Desak BBWSCC Perbaiki Sungai Langganan Banjir

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Ismail Widadi mengingatkan warga yang tinggal di wilayah rawan harus membekali diri dengan keterampilan mitigasi. Tujuannya mengurangi dampak buruk saat terjadi bencana. 

Ismail menambahkan, air dalam jumlah besar harus ditangani dengan pengetahuan. Sehingga resiko daya rusaknya dapat dialihkan. "Mengendalikan saya rusak air harus dengan pengetahuan. Warga yang memilih bertahan harus mampu berdamai dengan keadaan," pungkasnya. (wan)

Sumber: