RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Ribuan buruh yang tergabung kedalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) dari PT Yihong Novatex Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Kantor Sekretariat Bupati Cirebon, Selasa (11/3).
Mereka menuntut agar bisa dipekerjakan kembali, pasca ada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan sepihak oleh manajemen PT Yihong Novatex Indonesia.
"Kami meminta agar bisa dipekerjakan kembali. Kami tidak pernah melakukan aksi mogok kerja. Selalu absen setiap harinya. Kenapa malah di PHK," kata salah satu perwakilan buruh perempuan.
BACA JUGA:Bawaslu Kota Cirebon Berkomitmen Menjalankan Pengawasan Pemilu Meski Terbatas Anggaran
BACA JUGA:Soroti Alih Fungsi Lahan, Fraksi PAN Tolak Permen RTRW di Perda-kan
"Kita dijanjikan menjadi karyawan tetap setelah tiga tahun bekerja tapi perusahaan tidak pernah memberikan janjinya," terangnya.
"Yang terjadi malah sebaliknya. Kami di PHK. Kami ingin dipekerjakan kembali. Bagi kami PHK ini sepihak," lanjutnya.
BACA JUGA:Disperdagin Rutin Uji SPBE Cegah Terjadinya Kecurangan dan Lindungi Konsumen
BACA JUGA:Walikota dan Wakil Walikota Cirebon Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Jalan Ciptomangunkusomo
Isunya, perusahaan yang berada di Desa Kanci Kecamatan Astanajapura itu, telah mem PHK 1.126 buruhnya, Senin (10/3). Perusahaan asal Tiongkok itu mengalami kerugian miliaran imbas dari aksi mogok kerja karyawannya. Isu itupun langsung ditepis buruh.
"Kami sudah memberikan loyalitas kepada perusahaan. Tidak pernah melakukan aksi mogok kerja," katanya.
BACA JUGA:Perkuat Ketahanan Sosial Masyarakat, BRI Group Berbagi 100.000 Paket Sembako Bagi di Bulan Ramadan
BACA JUGA:Bupati Imron dan Wabup Agus Kurniawan Safari Ramadan di Desa Sumber Lor
Ketua Kasbi, Jaenal meminta pemerintah daerah melalui kewenangan Bupati Cirebon turun tangan, menangani persoalan ini. Sebagaimana janji politiknya, yang ingin mensejahterakan masyarakatnya.
"Perusahaan sudah ada. Tapi perusahaan licik. Kami minta Bupati mendengar aspirasi kami, untuk bisa dipekerjakan lagi," katanya.
Aksi unjuk rasa pun sempat diwarna dorong-dorongan dengan aparat kepolisian. Buruh meminta, agar kehadiran mereka bisa diterima oleh Bupati. Setelah hampir satu jam berorasi, akhirnya buruh pun dipersilakan untuk beraudiensi dengan pejabat terkait. (zen)