Perumda Farmasi Ciremai "Sekarat", Sampai Jaminkan SK Direktur untuk Operasional Perusahaan

Perumda Farmasi Ciremai

Ketua Komisi II, M Handaru jati Kalamullah saat memimpin rapat bersama jajaran direksi Perumda Farmasi Ciremai. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

Salah satu opsi intervensi yang dapat ditempuh, adalah mendorong dan memfasilitasi kerja sama antara Perumda Farmasi Ciremai dengan RSD Gunung Jati.

BACA JUGA:FDKI UIN Siber Cirebon Gandeng Mitra dan Industri Kembangkan Kurikulum Adaptif dan Visioner

Termasuk memaksimalkan kehadiran Klinik Pratama dan Klinik Utama guna menjaga keberlangsungan operasional perusahaan, dimana saat ini unit usaha Perumda Farmasi hanya apotik saja yg berjalan dengan baik.

Tak hanya itu, Komisi II juga meminta agar pihak manajemen serius membenahi perusahaan, salahsatunya dengan meminta pihak manajemen untuk menyusun roadmap pembenahan secara menyeluruh, termasuk kemungkinan membuka kerja sama strategis dengan pihak ketiga.

"Harus ada rencana jangka pendek, menengah, dan panjang agar Perumda ini bisa bangkit dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," kata Andru.

BACA JUGA:FEBI UIN Siber Cirebon Cetak Entrepreneur Muda Melalui Pelatihan Kewirausahaan PINBUK

Sementara itu, Anggota Komisi II, Anton Octavianto ikut menyayangkan peran Perumda Farmasi Ciremai yang melemah, padahal kesehatan merupakan sektor yang cukup potensial terhadap peningkatan PAD.

"Tata kelola sebenarnya sudah membaik, tapi masih butuh dukungan dari KPM dan intervensi Pemkot, seperti kerja sama dengan Dinkes dan RS Gunung Jati. Pemerintah harus total, jangan setengah-setengah," kata Anton.

Untuk diketahui, Perumda Farmasi Ciremai memiliki lima unit usaha, yakni Apotik, Laboratorium, Klinik Utama Mataqu, Klinik Pratama Ciremai dan PBF, namun dari kelima unit usaha tersebut, hanya satu yang masih berjalan dengan baik, yaitu Apotik. (sep)

Sumber: