Kapolres Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan

Kapolres Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan

WASPADA. Kapolres Majalengka menghadiri silaturahmi dengan masyarakat peduli Api TNGC, di Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi.--

RAKYATCIREBON.IDMAJALENGKA - Mengingat sudah memasuki musim kemarau, Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan (karhutla). Penegasan itu disampaikan saat silaturahmi dengan masyarakat peduli api Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi.

“Jajaran Polres Majalengka dan polsek selalu mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan tidak melakukan pembakaran lahan secara liar, agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan juga bagi warga masyarakat sekitar,” ujarnya.

Dalam aksi pencegahan, Polres Majalengka bersama instansi terkait telah memberikan imbauan karhutla di lokasi TNGC. Gelar silaturahmi dengan Masyarakat Peduli Api Taman Nasional Gunung Ciremai menjadi salah satu bukti aksi imbauan yang diharapkan dapat diteruskan kepada masyarakat.

“Dalam pertemuan ini, kami juga melakukan pelatihan teknis dan simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang disaksikan langsung oleh saya,” ucap dia.

Sementara Kepala Balai TNGC, Teguh Setiawan yang juga turut hadir dalam pertemuan menyampaikan perkembangan situasi saat ini di musim kemarau. Kawasan TNGC termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Kuningan dan Majalengka, dengan luas kurang lebih 15.500 hektare. Berbatasan langsung dengan 25 desa di Kabupaten Kuningan dan 20 desa di Kabupaten Majalengka.

“Kami dari Balai TNGC bekerjasama dengan Polsek, Koramil, para mitra dan juga masyarakat terus melakukan upaya pengendalian karhutla melalui beberapa kegiatan. Seperti Patroli Fire Care Camp bersama para mitra dan masyarakat, pemeliharaan sekat bakar, pemadaman dan pengadaan sarana prasarana pengendalian karhutla,” kata Teguh.

Sebelumnya, Pemkab Majalengka mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor 219 tahun 2019 tentang pemeliharaan dan Pelestarian Ruang Terbuka Hijau (RTH). Di Majalengka itu tercatat ada sekitar 133.338,08 hektare lahan merupakan lahan kritis dari total luas lahan 1.204.240 hektare.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk menjaga lingkungan, memelihara pohon besar, menanam kembali di lahan kosong,” ungkap Bupati Majalengka Karna Sobahi, Selasa, (19/7).

Bupati menambahkan, untuk menjaga lingkungan dibutuhkan kesadaran semua pihak dan semua kalangan termasuk komunitas dan hal tersebut butuh konsistensi.

“Butuh konsistensi dan keterlibatan dari semua pihak untuk menjaga lingkungan dan menanam kembali pohon di lahan-lahan yang miring untuk menghindari longsor di kemudian hari,” ungkapnya.

Bupati mengingatkan, saat ini cuaca tidak menentu, sehingga harus dijadikan pelajaran untuk semua pihak agar sadar menjaga lingkungan.

“Musim hujan dengan intensitas cukup tinggi dan lama durasinya, di dataran rendah Majalengka terkadang ada yang banjir. Saat musim kemarau terkadang ada kondisi lahan kering kerontang. Ini pekerjaan rumah kita semua, oleh karenanya kita perlu menjaga lingkungan,” ungkap orang nomor satu di Pemkab Majalengka itu. (hsn)

 

Sumber: