Demo Berakhir Buntu

Demo Berakhir Buntu

TERLUKA. Massa aksi memperlihatkan foto-foto kawannya yang menjadi korban represivitas aparat pada aksi sebelumnya.--

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Menggugat kembali turun ke jalan, Jumat (22/7). Demo mengepung balaikota dan kantor DPRD tersebut, sebagai tindak lanjut kericuhan yang mengakibatkan sejumlah mahasiswa terluka pada Senin (18/7) lalu.

RAKYATCIREBON.ID, ADA tuntutan berbeda dari mahasiswa pada demo kali ini. Selain tuntutan penolakan terhadap pembahasan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) di DPR, kenaikan dan kelangkaan BBM, juga mendesak Kapolres Cirebon Kota memproses oknum aparat kepolisian yang bertindak represif pada aksi sebelumnya.

Untuk mengamankan aksi kemarin, bahkan sejak pagi, terpantau lingkungan balaikota sudah dipenuhi personel kepolisian. Bahkan tak hanya dari Polres Cirebon Kota, ratusan personel BKO didatangkan dari Polres Kota Cirebon, Polres Majalengka, Polres Indramayu hingga dua kompi personel Satbrimob.

Alat-alat taktis pun sejak pagi sudah terparkir, mulai dari water canon, hingga barracuda. Bahkan, area Gedung DPRD dan Balaikota dikelilingi oleh kawat berduri.

Sekitar pukul 14.30 WIB, massa aksi yang melakukan long march tiba di Jalan Siliwangi. Namun, sebelum sampai di titik depan gedung DPRD, mereka sudah dihadang aparat kepolisian.

Sempat terjadi mediasi. Namun massa mahasiswa tetap memaksa untuk maju ke titik depan Gedung DPRD untuk berorasi di sana.

"Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD. Izin kami jelas, titiknya di depan Gedung DPRD. Kenapa dihalangi?" teriak massa aksi yang sedang berorasi.

Tak kunjung menemukan titik kesepakatan, mahasiswa pun sempat berorasi dan membakar ban di hadapan barikade kepolisian. Sontak, situasi pun sempat memanas saat beberapa ban dibakar mahasiswa.

Aksi saling dorong terjadi. Api semakin membesar, sehingga kepolisian terpaksa menyemprotkan APAR untuk memadamkan api yang terus membesar. Massa sempat kocar kacir.

Tak menyerah, mereka pun terus merangsek berusaha menembus barikade polisi. Mereka meminta untuk ditemui oleh Ketua DPRD dan Kapolres Cirebon Kota di depan gedung dewan.

Bahkan, saat ditahan barikade polisi, mereka sempat ditemui oleh Anggota DPRD Fraksi Partai NasDem, M Noupel. Namun lagi-lagi tidak ada titik temu. Karena mahasiswa tetap memaksa berdialog di depan gedung DPRD.

Selang beberapa waktu, mereka sempat ditemui Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Fahri. Namun jawaban yang disampaikan kapolres tidak sesuai dengan harapan massa mahasiswa. Sehingga dialog kembali buntu.

Sampai menjelang maghrib, karena keinginannya tak kunjung dipenuhi, massa pun akhirnya mundur dan membubarkan diri. Namun, karena kemarin tuntutannya tidak tercapai, mereka mengancam untuk kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih besar.

"Jelas, hari ini tuntutan kita tidak ada yang dipenuhi. Maka kami akan turun lagi dengan membawa massa yang lebih besar," tegas Koordinator Aksi, Andito Galih. (sep)

Sumber: