KPK Pantau Seleksi Sekda

KPK Pantau Seleksi Sekda

WARNING. Pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon menjadi perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini menjadi warning bagi para pemegang kebijakan dan pihak terkait.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Kisruh pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon menarik perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Informasi yang dihimpun Rakyat Cirebon, lembaga antirasuah ini mengirimkan tim ke wilayah Cirebon guna memantau semua kegiatan penyelenggaraan seleksi terbuka.

Masih menurut sumber terpercaya Rakyat Cirebon yang namanya enggan dikorankan, kedatangan tim KPK ke Kabupaten Cirebon membawa sejumlah misi. Selain memantau pelaksanaan seleksi terbuka sekda, terdapat tim juga yang menyebarkan surat pemanggilan kepada beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Belum dipastikan terkait kasus apa pemanggilan para pejabat itu. Hanya saja, melihat dari kasus yang tengah ditangani KPK, nampaknya pemanggilan itu berkaitan dengan kasus yang menjerat mantan Bupati Cirebon, Dr H Sunjaya Purwadisastra MM MSi.

“Betul (Tim KPK) ada di sini. Saya dengar banyak laporan juga yang masuk ke sana. Sehingga akhirnya mereka menurunkan tim untuk menelusuri dugaan pengondisian pelaksanaan Seleksi Terbuka Sekretaris Daerah,” ujar salah satu sumber internal, kemarin.

Dia membeberkan beberapa isu miring terhadap pelaksanaan seleksi terbuka sudah sampai ke KPK. Bahkan, dirinya juga memperkirakan tim yang diturunkan bukanlah pencegahan melainkan tim penindakan.

“Kalau tim (penindakan) sudah turun, apakah akan ada yang dibawa. Saya tidak bisa memastikan. Tapi, kalau melihat kebiasaan, apabila tim penindakan sudah turun, maka akan ada penangkapan. Kalau tim pencegahan kan sudah mendampingi sejak awal, tetapi tetap ramai masalah seleksi sekda ini. Saya khawatir KPK merasa tidak dihargai karena sebetulnya mereka sudah mengawasi sejak awal,” tambahnya.

Mengenai pejabat yang dipanggil, dirinya juga mengiyakan adanya pejabat yang dikirimkan surat panggilan. Dia menduga, panggilan itu untuk kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

“Bahkan, ada beberapa pejabat yang dipanggil itu sedang mengikuti seleksi terbuka jabatan kepala dinas. Siapa saja yang dipanggil, saya tidak mau menyebutkan karena takut salah,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi meminta kepada tim panitia seleksi untuk tidak bermain dalam pelaksanaan seleksi terbuka sekda ini. Dirinya menyayangkan adanya isu putera mahkota, sehingga seleksi terbuka by design untuk meloloskan satu calon peserta.

Bukan hanya wabup, aktivis juga ikut menyoroti kekisruhan seleksi terbuka ini. Di samping minimnya peserta terutama ketiadaan pejabat senior, aktivis juga mempertanyakan diloloskannya satu peserta yang belum lulus Pelatihan Kepemimpinan Nasional II.

Sementara itu, hasil penelusuran rekam jejak, hasil tes kompetensi dan psikologi serta pembuatan makalah peserta seleksi terbuka jabatan sekda ini, sudah diumumkan. Dari tiga tes tersebut, nama Dr Deni Nurcahya ST MSi menjadi peserta yang selalu mendapatkan nilai terkecil dari tiga peserta lainnya.

Sedangkan, untuk tiga peserta lainnya cenderung bergantian menempati posisi dengan nilai tertinggi. Sebelum menentukan tiga besar, masih terdapat satu tahapan, yaitu wawancara yang rencananya dilaksanakan Selasa (9/8) hari ini hingga Rabu (10/8) di Hotel Apita Cirebon.

Kepala Bidang Pengembangan Karir dan Kepangkatan pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon, Yadi Supriyadi menyebut, jadwal pelaksanaan wawancara dua hari. Namun, dimungkinkan, hanya satu hari yang digunakan untuk proses wawancara peserta.

“Satu hari untuk wawancara dan satu hari untuk rapat pansel. Semua masih tentatif melihat perkembangan saat pelaksanaan wawancara,” singkatnya. (yog)

Sumber: