Proyek Jalan Siliwangi-Kartini Hanya Hotmix, Selesai Akhir Tahun

Proyek Jalan Siliwangi-Kartini Hanya Hotmix, Selesai Akhir Tahun

SILIWANGI. Kondisi eksisting Jalan Siliwangi yang akan dilakukan peningkatan jalan dengan metode hotmix. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Sampai memasuki triwulan ketiga tahun 2022 bulan September ini, belum ada tanda-tanda proyek fisik peningkatan Jalan Siliwangi-Kartini yang diawal sudah direncanakan, mulai dikerjakan.

Ternyata, di perubahan APBD 2022, anggaran untuk peningkatan di ruas Jalan Siliwangi-Kartini tersebut diefisiensi. Sehingga sementara ini pengerjaannya masih menunggu proses penetapan perubahan APBD yang baru disetujui melalui rapat paripurna.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menyampaikan, meskipun belum mulai berproses, namun pemkot memastikan bahwa pengerjaan akan bisa selesai sebelum akhir tahun.

"Masih terkejar. Karena yang ada itu pekerjaan hotmix saja," ungkap Agus.

Karena diefisiensi, lanjut Agus, maka rencana semula peningkatan ruas jalan Siliwang-Kartini akan dilakukan sekaligus dengan trotoarisasi dan perbaikan drainase. Persis nanti hanya peningkatan jalan melalui teknik hotmix saja.

"Efisiensi termasuk untuk trotoar dan drainase, itu kena efisiensi. Drainase dan trotoar digeser tahun depan. Arahan pak Wali, fokus di hotmix dulu," lanjut Agus.

Menurut Agus, dengan efisiensi yang dilakukan untuk peningkatan Jalan Siliwangi dan Kartini di perubahan APBD ini, disiapkan anggaran Rp14 miliar untuk menghotmix dua ruas jalan tersebut.

Secara terperinci, ia tidak bisa menyebutkan volume pekerjaan yang akan dilakukan di dua ruas jalan. Hanya saja, pemkot meminta pekerjaan menyentuh sepanjang dua ruas jalan tersebut.

Jalan Siliwangi, pemkot meminta hotmix bisa menyeluruh mulai dari Krucuk hingga PGC. Bahkan bisa sampai ke sebagian Jalan Karanggetas di depan Asia Toserba.

Sementara untuk Jalan Kartini, pekerjaan hotmix diminta mulai dari persimpangan Alun-alun Kejaksan sampai perbatasan kota di Jalan Tuparev, di depan kantor Perumda Air Minum Tirta Giri Nata.

"Ada anggaran sekitar 14 miliar. Untuk Siliwangi kita minta sampai Asia, Kartininya full sampai Karanggetas," jelas Agus.

Meskipun saat ini proses penetapan APBD masih harus melalui tahap evaluasi gubernur, ditambahkan Agus, seharusnya proses perencanaan di bawah sudah bisa dimulai, sehingga ke depan bisa langsung digelar.

"Harus sudah mulai. Sebetulnya setelah raperda disetujui ini sudah bisa mulai. Meskipun efektifnya bulan depan. Saya belum tahu volumenya. Tapi kita minta PU maksimal," pungkasnya. (sep) 

Sumber: