Dituding Cari Sensasi, Ibu Korban Penganiayaan Anak Sambung oleh Oknum Polisi Buka Suara

Dituding Cari Sensasi, Ibu Korban Penganiayaan Anak Sambung oleh Oknum Polisi Buka Suara

KLARIFIKASI. Ibu korban penganiayaan dan dugaan pemerkosaan anak sambung oleh oknum polisi, VMP (kedua kiri), didampingi kuasa hukumnya, memberikan klarifikasi terkait kabar yang selama ini berkembang di media. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID - Kasus dugaan penganiayaan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum polisi di Cirebon, sempat viral. Itu setelah pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Kopi Joni, Jakarta, membahas kasus ini. 

Sampai-sampai, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana datang langsung ke Kopi Joni untuk menyampaikan permohonan maaf. Ibu korban dugaan penganiayaan dan kekerasan seksual yang dilakukan oknum polisi di Cirebon, akhirnya muncul dan buka suara.

Pasalnya, selepas viral oleh Hotman Paris, dan saat tim pengacara Hotman datang ke Cirebon, namun batal mendampingi korban sebagai kuasa hukum. Karena ibu korban sudah menunjuk kuasa hukum lain.

Informasi sangat simpang siur. Terutama komentar-komentar warganet di media sosial yang dinilai menyudutkan ibu korban karena hal itu.

BACA JUGA:Satpol PP Tak Bernyali Bongkar Pagar PT SIG

Senin (31/10) kemarin, didampingi kuasa hukumnya, ibu korban penganiayaan dan dugaan pelecehan seksual oleh ayah sambung yang merupakan oknum polisi, VMP buka suara dan meluruskan informasi simpang siur yang merebak di media sosial.

"Selama ini saya merasa disudutkan dengan berita bahwa saya mencari sensasi. Akhirnya saat ini saya memberanikan diri muncul, untuk mengklarifikasi itu," ungkap VMP, kemarin.

Sebagaimana diketahui, pasca diviralkan Hotman, tim pengacara Hotman turun ke Cirebon. Namun saat tiba di Cirebon, tim batal mendampingi korban. Karena sudah ada kuasa hukum lain yang resmi mendapatkan surat kuasa.

Dari situ, komentar warganet pun beragam dan dianggap menyudutkan korban. Mulai dari disebut mencari sensasi, melakukan aksi prank, hingga memanfaatkan ketenaran Hotman Paris sebagai pengacara kondang untuk mendapatkan simpati publik dan pihak kepolisian.Namun demikian, akhirnya ia pun memberikan klarifikasi. Bahwa saat ke Jakarta, ia mengadu untuk mencari keadilan. Tidak dalam maksud memberikan kuasa untuk mendampinginya dalam perkara ini.

BACA JUGA:DPUTR Keroyokan Antisipasi Banjir

"Pada 24 Agustus saya laporkan tindakan penganiayaan oleh ayah sambung anak saya. Padahal yang saya laporkan adalah tindakan penganiayaan. Jadi sedikit-sedikit semua terbongkar. Saya terlalu percaya dengan pelaku, yang harusnya menjadi imam keluarga. Tapi saya berterima kasih kepada kepolisian atas respons cepatnya. Saya minta ini ditindaklanjuti sampai tuntas, seadil-adilnya," ucap VMP.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Hetta M Latumetten memastikan, tidak ada yang namanya penyerobotan kuasa dengan batalnya tim pengacara Hotman mendampingi korban.

Pasalnya, saat datang ke Kopi Joni di Jakarta, ibu korban datang untuk mengadu, berkeluh kesah dan mencari keadilan. Dan saat itu tidak terjadi hitam di atas putih, bahwa pihak korban memberikan kuasa untuk pendampingan kasus yang sedang berjalan.

"Jadi tidak ada penyerobotan kuasa. Saya sah mendapat kuasa, setelah korban melepas kuasa hukum sebelumnya. Tidak juga ada prank. Beliau ke sana hanya sebagai seorang ibu yang mencari keadilan," ungkap Hetta.

Sumber: