Luthfi Hanya Omong Doang
ANGKAT BICARA. Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Hengky Choernia menilai Luthfi NATO. Bisanya cuma mengkritik tanpa memberikan solusi. FOTO: ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.ID - Perang urat syaraf antara Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi dengan Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Hengky Choernia mengemuka ke publik. Itu terkait prestasi Kabupaten Cirebon di momen Porprov Jawa Barat 2022 beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Luthfi mengkritik anjloknya prestasi olahraga Kabupaten Cirebon pada gelaran Porprov Jawa Barat. Tak terima, Hengky pun menyebut jika Luthfi hanya bisa mengkritik tanpa memberikan solusi tepat alias Not Action Talk Only (NATO).
"Ketua dewan pintarnya ngomong doang. Luthfi itu NATO. Not Action, Talk Only," kata Hengky, Kamis (24/11).
Pria berkepala plontos itu meminta, Luthfi jangan memanfaatkan dunia olahraga demi kepentingan pribadi. Mencari panggung politik di olahraga. Hengky pun sampai membandingkan Luthfi dengan ketua DPRD di era sebelumnya, H Mustofa SH. Jimus--sapaan untuk H Mustofa, dinilai lebih humanis ketika di posisi ketua dewan. Perhatiannya terhadap KONI lebih maksimal.
BACA JUGA:Sapa Konstituen, Affiati Hibahkan Ambulance Gratis Untuk Masyarakat
"Tolonglah, jangan cari panggung begitu. Beri kami solusi. Kalau begitu kan jauh banget dengan ketua sebelumnya," tandasnya.
"Dulu Jimus, betul-betul memberikan perhatian untuk olahraga. Anggaran untuk KONI lebih maksimal. Bahkan kita ditawarkan, sudah cukup belum. Jimus sampai segitunya," ungkapnya.
Perbedaannya teramat jauh dengan Luthfi. "Kalau Luthfi dari awal ketemu saya, bilangnya ayolah kapan-kapan copy untuk menyelesaikan persoalan olahraga. Tapi tidak pernah ada realisasi. Ini sampai porprov selesai, tak ada bukti," tuturnya.
Hengky menegaskan, ketua dewan jangan hanya pandai mengkritik saja. Tapi tawarkanlah solusi yang bisa membangun dunia olahraga di Kabupaten Cirebon.
"Kalau sekarang, perhatian eksekutif dan legislatif sangatlah kurang. Kita diberikan anggaran selama satu tahun ini, nilai Rp8 miliar. Itu untuk semua. Tidak hanya untuk porprov saja. Bahkan, segitu pun, sempat mau dikurangi di dewan. Kan kacau," terangnya.
BACA JUGA:DPRD Telurkan 16 Perda Baru Selama 2022
Pria yang juga menjadi wakil ketua Pertina Jabar itu mengaku, meskipun torehan prestasi di urutan ke 22, tapi secara jumlah perolehan medali, tahun ini mengalami peningkatan.
"Kalau ditotal medali kita, ada 70-an medali. Sebelumnya kita hanya meraih 50-an. Ini naik jauh dari sebelumnya. Persoalannya, torehan medali emasnya yang di tahun ini kita turun. Kita banyaknya perunggu," paparnya.
Medali emasnya hanya 8. Dari cabor gulat, atletik pencak silat, renang, bilyar dan menembak. Masing-masing cabor itu menyumbangkan 1 emas. Kecuali menembak, yang menyumbangkan 3 medali emas.
Sumber: