Koalisi Gerakan Tarbiah-Islam Tradisional, Rayuan PKB-Nasdem ke PKS Endingnya Cebong-Kampret Tamat

Koalisi Gerakan Tarbiah-Islam Tradisional, Rayuan PKB-Nasdem ke PKS Endingnya Cebong-Kampret Tamat

Bakal capres Anies Baswedan menegaskan nama koalisi pendukung dirinya bersama bakal cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tetap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam konferensi pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023). --

Apalagi, lanjut Cak Imin, PKB dan PKS sudah sering bekerja sama di DPR. Oleh sebab itu, Cak Imin meyakini perbedaan ideologi tidak terlalu penting dalam menjalin kerja sama.

"Perbedaan-perbedaan yang tidak penting, kami songsong masa depan untuk cepatnya terwujud pembangunan yang adil makmur dan sejahtera," katanya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu pun meyakini, bahwa perbedaan basis ideologi partai pendukung Anies justru akan menghindarkan masyarakat dari perpecahan seperti pada Pilpres 2014 dan 2019.  "Koalisi ini tidak ada lagi keterbelahan, keterpecahan di tengah masyarakat, cebong-kampret selesai. Sudah kita songsong masa depan ini lebih baik," ucap Syaikhu.

Ia pun memberi sinyal bahwa partai berlambang padi dan bulan sabit itu akan mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Dia merasa pertemuannya dengan elite PKB dan Nasdem penuh dengan kehangatan dan hal-hal positif. Untuk itu, Syaikhu akan melaporkan hasil pertemuan itu ke Majelis Syura PKS.

"Kami semakin erat, semakin memiliki chemistry, dan inilah suasana yang insya Allah akan kami coba laporkan pada Majelis Syura," ujar Syaikhu usai pertemuan.

Pasalnya, yang berhak menentukan calon presiden dan wakil presiden usungan partai merupakan Majelis Syura PKS.

Meski akui pertemuan antara Cak Imin dengan PKB berlangsung sangat positif, tetapi dia tak ingin mendahului keputusan Majelis Syura yang dikepalai oleh Salim Segaf Al-Jufri.

"Tanpa mendahului apa yang diputuskan oleh Majelis Syura, mudah-mudahan apa yang digambarkan, mudah-mudahan ini insya Allah betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan oleh koalisi ini," katanya.

Adapun Anies Baswedan yang kemarin ikut hadir di kantor DPP PKS, mengatakan, ia merasa kedatangannya itu selayaknya anak yang meminta restu dari orang tuanya.

"Ini adabnya, kalau kita membawa seperti ke tempat orang tua, bawa calon mantu, harus dikenalkan, tapi yang sekarang ini tidak perlu dikenalkan sudah terkenal dan sudah bekerja bersama," kata Anies di DPTP PKS, Selasa.

Anies menerangkan, posisinya sekarang melaporkan kepada keluarga besar PKS kalau dirinya sudah menjalankan amanat yang diberikan sejak 23 Februari 2023. Yaitu, menjalani rangkaian dalam memilih cawapres pendampingnya.

Anies bersyukur, amanat itu terlaksana dengan baik, sehingga saat ini bisa mengantarkan Muhaimin Iskandar untuk dikenalkan sebagai cawapres. Ia berharap, pertemuan ini menjadi awalan yang baik untuk Indonesia.

Ia menilai, Muhaimin merupakan sosok yang penuh dengan pengalaman. Mulai dari bergabung PMII, aktif di LKIS di Yogyakarta, aktif di KNPI sampai menduduki posisi seperti Wakil Ketua DPR, Wakil Ketua MPR dan Menaker.

"Dengan peran-peran kenegaraan, peran-peran pemerintahan yang dilakukan, ketika bicara sebuah kerja bersama, ini bukan sekadar bekerja untuk pemenangan tapi bekerja untuk melaksanakan misi ketika menang ke depan," ujar Anies.

Sumber: