DBD Serang Wilayah Pabedilan dan Losari, Dinkes Didesak Lakukan Penanganan

DBD Serang Wilayah Pabedilan dan Losari, Dinkes Didesak Lakukan Penanganan

SAMPAIKAN ASPIRASI. Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Ismiyatul Fatihiyyah mendapatkan banyak laporan masyarakat yang terkena DBD. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon didorong segera mengambil tindakan. Hal itu, berkaitan dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon. Pasalnya wilayah Pabedilan dan Losari menjadi daerah yang paling banyak terdampak.

Desakan itu, disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Ismiyatul Fatihiyyah Yusuf. Politisi PKB itu mengaku mendapat banyak keluhan dari konstituennya yang meminta penanganan cepat dan efektif guna mengendalikan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

"Harus ada tindakan. Minimalnya fogging di wilayah Pabedilan dan Losari. Karena sudah banyak laporan terkait serangan DBD," tegas Ismiyatul, Selasa 23 Juli 2024.

Warga di kedua wilayah tersebut telah melaporkan banyaknya kasus DBD yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Kondisi ini memerlukan perhatian serius mengingat potensi penyebaran yang bisa lebih luas jika tidak ditangani dengan segera.

Fogging, atau pengasapan, merupakan salah satu langkah yang diharapkan bisa dilakukan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebar virus DBD.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah MM, mempersilakan kepada masyarakat yang wilayahnya terindikasi terkena serangan DBD untuk melaporkan surat keterangan dari rumah sakitnya. Sehingga, pihak Puskesmas bisa menindaklanjuti.

"Nanti tim puskesmas akan melakukan penyelidikan epidemiologi dan melakukan analisa angka bebas jentiknya," katanya.

Setelah itu terang Neneng, dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) plus gerakan 1 rumah 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

"Hasil analisa tersebut lah akan di tentukan fogging, PSN. Sekaligus mengedukasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut," ujarnya.

Penanganan DBD memerlukan kerjasama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga terkait. Dengan tindakan yang tepat dan cepat, diharapkan penyebaran DBD dapat dikendalikan dan kesehatan masyarakat tetap terjaga. (zen)

Sumber: