Penyebab Daerah Kelurahan Argasunya Kota Cirebon Jadi Rawan Kriminalitas Gegara Minim PJU
MINIM PJU. Anggota DPRD Kota Cirebon dari Dapil Kalijaga-Argasunya, Een Rusmiyati mengatakan wilayah Argasunya masih minim PJU. Ini menjadi penyebab tingginya kriminalitas.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Pembangunan di wilayah Kota Cirebon masih belum merata, terutama di wilayah selatan. Contohnya daerah Kelurahan Argasunya yang sampai saat ini dinilai masih sangat tertinggal.
Tak hanya pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana umum juga masih sangat kurang, seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) yang masih sangat minim.
Anggota DPRD Kota Cirebon dari Dapil Kalijaga-Argasunya, Een Rusmiyati selalu menjadi tokoh paling lantang yang berbicara soal pembangunan di wilayah selatan, termasuk persoalan PJU yang masih minim di Kelurahan Argasunya, sehingga kerap menimbulkan tindakan kriminal.
Disebutkan Een, selain terkait dengan pembangunan fisik infrastruktur, seperti kondisi senderan Sungai Benda yang saat ini longsor, sarana dan prasarana jalan umum berupa PJU di Kelurahan Argasunya juga menjadi aspirasi yang paling banyak disampaikan oleh masyarakat.
"Masyarakat banyak yang meminta adanya senderan di sungai untuk mengantisipasi adanya banjir. Kemudian selalu saya sampaikan setiap rapat, Argasunya ini PJU-nya masih minim," tegas Een.
Bukan sekali dua kali, aspirasi terkait PJU ini ia sampaikan, baik saat rapat kerja bersama SKPD terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Cirebon, maupun saat rapat langsung dengan ketua TAPD, bahkan saat satu forum bersama Pj Walikota Cirebon.
"Karena minim pemeliharaan PJU, penyebab daerah kami sudah rawan kriminalitas, kami mohon untuk Dishub memperhatikan ini," tandasnya.
Akibat PJU yang masih minim di Kelurahan Argasunya, disebutkan Een, tak jarang, beberapa kali tindakan kriminal terjadi, seperti begal dan pencurian.
Bahkan, salah satu titik ruas jalan yang minim penerangan, adalah jalur menuju makam salah satu tokoh yang kerap ramai diziarahi masyarakat, bahkan dari luar Kota Cirebon.
"Di Argasunya itu ada makam Mbah Soleh, di sepanjang jalan menuju ke sana gelap. Jadi peziarah yang datang malam hari merasa takut adanya begal," ujarnya.
Dengan segudang persoalan pembangunan di wilayah Selatan, yang menurutnya belum terjadi pemerataan seperti di tengah perkotaan, Een pun memastikan, ia bakal terus mengawal dan memperjuangkan pemerataan di daerah Kelurahan Argasunya tersebut.
Tak sendiri, ia bersama para wakil rakyat dari Dapil wilayah Selatan akan terus berjuang untuk mewujudkan pembangunan di wilayah selatan.
Untuk diketahui, sebelumnya tebing yang juga menjadi senderan Sungai Benda di Kelurahan Argasunya, Harjamukti, longsor di malam pergantian tahun.
Berdasarkan laporan yang masuk, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo mengungkapkan, longsor terjadi Selasa malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Sumber: