Sudah 16 Tahun, Atasan Saya Hanya Tuhan

Sudah 16 Tahun, Atasan Saya Hanya Tuhan

Intinya adalah memberi dulu. Melakukan investasi kebaikan tanpa pamrih pada siapa pun juga. Setelah itu baru memperoleh hasilnya, baik di dunia maupun di akhirat. Yakinlah dengan hal tersebut.

BEBAS MERDEKA

Setelah sekitar 17 tahun bekerja di sembilan perusahaan yang berbeda-beda - pertama kali 27 Desember 1988  di Harian Suara Indonesia (sekarang Radar Surabaya dan anak perusahaan Jawa Pos-pen) - dengan kesadaran penuh dan keyakinan dalam segala aspek kehidupan bakal lebih baik, saya memutuskan berhenti jadi karyawan. Melaksanakannya dengan penuh sukacita.

Sama sekali tidak ada beban melakukannya. Bahkan setelah menjalaninya, menyesal kenapa tidak dari dulu jadi orang bebas merdeka. Atasan satu-satunya hanya Tuhan. Kenapa setelah usia 35 tahun baru melaksanakannya.

Saya mengakhiri karir sebagai pegawai di Semen Cibinong. Kemudian ganti nama jadi Holcim Indonesia. Setelah dibeli Grup Semen Indonesia namanya berganti lagi jadi Solusi Bangun Indonesia.

Saat saya memutuskan berhenti jadi pegawai, banyak orang terutama teman-teman saya yang menyesalkan keputusan saya itu. Mereka mengkhawatirkan kehidupan saya terutama keluarga setelah tidak bekerja secara rutin dan mendapat gaji setiap bulan.

Kekhawatiran itu makin bertambah saat melihat kedua \"malaikat\" saya, Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana yang masih kecil. Usia mereka relatif belia: 9 tahun dan 6 tahun.

\"Kalau Pak Aqua berhenti jadi pegawai Semen Cibinong dan tidak bekerja sebagai karyawan, nanti keluarganya: istri dan anak-anaknya mau dikasih makan apa? Bagaimana dengan biaya pendidikan mereka? Padahal mereka kan  membutuhkan biaya yang besar. Dari waktu ke waktu dana buat Alira dan Ero tambah banyak,\" ujar beberapa teman senada.

Menjawab mereka, saya menyampaikan terima kasih atas semua perhatian yang diberikan kepada saya sekeluarga. Hal itu sangat mengharukan sekaligus sebagai penyemangat untuk menjawab plus membuktikan kekhawatiran mereka.

Saya katakan bahwa saya sangat yakin Tuhan telah menetapkan rezeki saya sekeluarga. Terpenting konsisten menjaga hati agar tetap bersih, komunikasinya baik kepada semua orang, dan selalu berpikir positif. Selain itu terus-menerus berusaha secara optimal.

Dengan melaksanakan hal itu secara terus-menerus tanpa lelah, saya yakin Tuhan akan memberikan rezeki kepada saya sekeluarga. Bahkan jumlahnya melebihi dari kebutuhan kami.

Belakangan semua yang saya sampaikan itu terbukti. Saya sekeluarga sangat mensyukurinya. Terima kasih Tuhan.

TINGGALKAN KEMAPANAN

Ketika saya memutuskan berhenti jadi pegawai, banyak orang yang menyampaikan keheranannya. Apalagi waktu itu pekerjaan saya sudah mapan dengan gaji setiap bulan mencapai belasan juta rupiah. Selain itu mendapatkan bonus beberapa bulan gaji setiap tahunnya.

Waktu itu banyak orang yang ingin bekerja di Semen Cibinong. Apalagi melihat kesejahteraannya yang lumayan plus berbagai fasilitas lainnya. Namun tidak banyak orang yang seberuntung saya.

Sumber: