Pedagang Mulai Kurangi Stok Cabai
MAJALENGKA – Para pedagang mulai mengurangi stok cabai di kiosnya. Pasalnya, selain harganya masih tinggi juga mengantisipasi menurunya pembeli.
Salah seorang pedagang di pasar Kadipaten, Burhan mengungkapkan, akibat mahalnya harga cabai merah, kini di pasar Cigasong dan Kadipaten,hanya tersedia di beberapa kios sayur saja.
Padahal, biasanya hampir di setiap kios sayuran tersedia cabai merah.
“Kalaupun ada di sejumlah kios nampak hanya satu hingga dua kilogram saja, malah ada yang hanya sekedar pelengkap. dengan menyimpan cabai merah di atas tumpukan cabai rawit. Sekarang harga cabai mahal. Kalau harga mahal konsumen juga kurang, daripada cabai busuk tidak terjual mending tidak menyediakan cabai,” ujar Burhan, kemarin.
Sementara itu, harga cabai rawit yang terus merangkak naik, membuat warga di beberapa wilayah di Kabupaten Majalengka beramai-ramai mulai menanam pohon tersebut.
Bahkan, warga di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura, sudah sebulan terakhir ini memanfaatkan sebagian besar lahan pekarangan rumahnya dengan menanam cabai serta berbagai jenis tanaman sayur mayur lainnya.
Warga mengaku, melakukan hal tersebut untuk mengantisipasi kelangkaan cabai rawit di pasaran yang semakin mahal.
Dampak dari kelangkaan cabai di pasaran telah memicu tingginya harga yang sulit dijangkau warga.
Saat ini saja, harga cabai rawit di pasar Sindangkasih dan pasar Kadipaten telah menembus kisaran Rp80 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp40 ribu.
“Sebelum harga cabai semakin sulit dibeli warga, kami telah memamfaatkan pekarangan rumah dengan pohon cabai. Dan akhirnya, terbukti kini harga terus merangkak naik,” ujar seorang warga, Ramdan, Minggu (8/1).
Dia menjelaskan, sebelumnya inovasi yang dilakukan warga tersebut sempat dianggap sebelah mata.
Namun, seiring kenaikan cabai dalam sepekan terakhir, membuat gerakan menanam cabai mulai ditiru warga lainnya.
“Sejak awal, kami telah memprediksi cabai akan mengalami kelangkaan seiring intensitas hujan semakin meningkat. Terbukti kini keberadaan cabai terus berkurang dan mendongkrak harga merangkak naik,” katanya.
Dari pantauan di lapangan, tingginya harga cabai tersebut mulai berlangsung sejak sekitar sepekan lalu.
Sebelumnya, harga cabai hanya seharga Rp40 ribu per kilogram dan cabai rawit sekitar Rp20 ribu per kilogram.
Sejak sepekan terakhir, harga cabai merah dan cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Majalengka meroket tajam.
Harga cabai merah mencapai Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram bahkan kini sudah menembus Rp80 ribu per kilogram.
Kondisi tersebut karena pasokan dari petani yang tersendat akibat gagal panen.
Stok Cabai dari Brebes Menurun
Harga cabai di sejumlah daerah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Namun, di Pasar Induk Jagasatru justru stabil. Kalau terjadi kenaikan, hanya beberapa ribu saja dari harga sebelumnya.
Terpantau, stok cabai di pasar yang terletak tidak jauh dari Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon ini masih mencukupi. Belum ada kelangkaan komoditas bahan makanan yang mengkhwatirkan.
Salah satu pedagang cabai di pasar tersebut, Malika menuturkan, meski belakangan cuaca kurang mendukung, tidak lantas membuat pasokan cabai dari petani menurun.
Menurutnya, saat ini stok cabai di pasar Jagasatru ada terus setiap hari. Karena, ada beberapa opsi yang bisa diambil oleh pedagang untuk menutupi kekuranganya.
“Kalau dari daerah lain sedang tidak ada, biasanya dipasok dari tempat lain. Saat ini, kan sttok cabai dari Brebesnya sedang turun. Jadi, kami pasok dari Kuningan atau daerah lainnya,” ungkap Malika, kepada Rakcer, kemarin.
Ia mengungkapkan, harga cabai rawit masih dikisaran harga Rp55 ribu per kilogramnya. Sementara, cabai merah besar dikisaran Rp15 ribu sampai Rp18 ribuan per kilogramnya.
Meski mengalami kenaikan, kata dia, harga tersebut relatif masih stabil. Pembeli cabai, sebagian besar untuk dijual kembali.
“Yang butuh sih ada saja. Tidak pernah sepi. Paling kalau stoknya benar-benar sedikit baru pada nanyain,” jelas Malika.
Selain itu, Malika juga menjual bawang dengan dua harga berbeda. Bawang merah besar dengan kualitas baik dijual Rp35 ribuan per kilogram. Sementara, bawang merah dengan ukuran kecil masih diharga Rp33 ribuan per kilogram.
Ia menambahkan, meski terbilang masih tinggi, dalam beberapa minggu terakhir harga bawang relative stabil mengikuti harga pasaran. “Khusus bawang harganya belum ada kenaikan atau penurunan,” imbuhnya. (hsn/wan)
Sumber: