Pemkot Cirebon Siapkan Perwal Fasilitasi Distribusi Pangan Pokok Tertentu
Penandatanganan kerjasama antara Pemkot dengan pihak terkait untuk mendukung komoditas pangan di Kota Cirebon.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon resmi meluncurkan program inovatif bertajuk Gapura Pangan, yang merupakan singkatan dari strateGi distribusi pAngan melalui kolaborasi Pelaku Usaha antar daeRah untuk mendukung ketahanan PANGan di Kota Cirebon.
Peluncuran program tersebut berlangsung di Aula Graha Bahari Kantor DKP3 Kota Cirebon, Jalan Kalijaga Pegambiran No. 173, Selasa (11/11/2025) sore. Acara dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Sumantho, serta sejumlah pemangku kepentingan di sektor pangan, termasuk pelaku usaha, koperasi, dan kelompok tani.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan sosialisasi draft Peraturan Wali Kota tentang Fasilitasi Distribusi Pangan serta penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) Business to Business (B2B) antara Gapoktan, Warung Peduli Inflasi (Waduli), dan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Kelurahan Kecapi.
Kepala DKPPP Kota Cirebon, Elmi Masruroh menjelaskan, Gapura Pangan merupakan strategi kolaboratif yang melibatkan pelaku usaha, koperasi, dan kelompok tani dari berbagai daerah. Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan pengarah kebijakan, sementara pelaku usaha menjadi motor penggerak utama dalam memperkuat rantai distribusi pangan hingga ke tingkat kelurahan melalui Waduli dan KKMP.
“Melalui model kerja sama Business to Business (B2B), rantai pasok pangan dapat dipangkas, harga menjadi lebih efisien, dan pasokan bahan pokok lebih terjamin,” ujar Elmi.
Elmi menuturkan, sekitar 96 persen kebutuhan pangan masyarakat Kota Cirebon masih dipasok dari luar daerah, sementara produksi beras lokal hanya mencapai kurang dari 1.000 ton per tahun.
“Karena itu, kolaborasi lintas wilayah menjadi langkah strategis untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan,” tuturnya.
Sebagai tahap awal, kata Elmi, DKPPP Kota Cirebon memfasilitasi kerja sama antara Waduli dan Gapoktan Sri Makmur di Indramayu untuk pasokan beras premium. Selain itu, kerja sama juga dijalin dengan berbagai mitra untuk penyediaan komoditas telur, daging ayam, daging sapi, serta beras SPHP melalui Bulog.
Tak hanya itu, kerja sama serupa dilakukan antara Waduli dan KKMP Kelurahan Kecapi yang menjadi proyek percontohan. Ke depan, model ini akan diterapkan di seluruh kelurahan melalui koperasi serupa.
“Untuk menjaga keberlanjutan program, kami juga menyiapkan skema subsidi biaya angkut dan kemasan, sehingga produk hasil kerja sama dapat dijual dengan harga di bawah pasar tanpa mengurangi kualitas,” tandas Elmi.
Sementara itu, Pj Sekda Kota Cirebon, Sumantho menyambut baik peluncuran Gapura Pangan. Ia menilai, program ini merupakan inisiatif strategis yang lahir dari semangat perubahan, kepedulian terhadap stabilitas ekonomi, serta ketahanan pangan di wilayah perkotaan.
“Atas nama Pemerintah Kota Cirebon, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Kepala DKP3 beserta seluruh tim atas dedikasi dan inovasi dalam merancang proyek perubahan yang sangat relevan ini,” ujar Sumantho.
Menurutnya, Kota Cirebon memiliki lahan pertanian yang sangat terbatas, hanya sekitar 93 hektar lahan baku sawah. Lebih dari 95 persen komoditas pangan di Kota Cirebon berasal dari luar daerah, kondisi yang membuat daerah ini rentan terhadap gejolak harga dan ketersediaan pasokan.
“Tantangan ini menuntut adanya strategi distribusi pangan yang bukan hanya efisien, tetapi juga terstruktur dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sumber: