Tingkat Pengangguran di Kabupaten Cirebon Turun, TPT Tertinggi Diisi Lulusan Diploma

Selasa 11-11-2025,17:34 WIB
Reporter : Zezen Zaenudin Ali
Editor : Arief Mardhatillah

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Angka pengangguran di Kabupaten Cirebon mengalami tren penurunan pada tahun 2024. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Cirebon mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebesar 6,74 persen atau 84.990 orang.

Data itu turun 0,91 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 7,65 persen atau 91.270 orang. Hal itu, disampaikan Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto SSTP MSi melalui Kabid Penempatan Tenaga Kerja (Penta), Agus Susanto, kemarin.

Kata Agus penurunan tersebut menjadi indikasi perbaikan pada sektor ketenagakerjaan di daerah. Namun demikian, tantangan masih ada. Terutama dalam hal kesesuaian kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri.

“Jika dilihat dari tingkat pendidikan, lulusan Diploma I/II/III masih mencatat TPT tertinggi, yakni 24,73 persen. Sementara yang paling rendah justru lulusan universitas, sebesar 1,30 persen,” katanya.

Agus menambahkan, TPT Diploma naik signifikan dibanding tahun sebelumnya, yakni sebesar 13,28 persen poin, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada jenjang Sekolah Menengah Umum (SMU) yang turun 4,99 persen poin.

Pada tahun 2024, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Cirebon mencapai 1.261.780 orang, meningkat 69.420 orang dari tahun 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pun ikut naik dari 66,16 persen menjadi 69,27 persen.

“Jumlah penduduk yang bekerja juga bertambah menjadi 1.176.780 orang, naik 75.690 orang dibanding tahun lalu,” ungkap Agus.

Peningkatan terbesar terjadi di sektor jasa, yang menyerap 53.210 orang, sedangkan sektor pertanian mencatat kenaikan paling rendah, yakni hanya 4.060 orang. Dari total pekerja, sebanyak 44,09 persen atau 518.900 orang bekerja di sektor formal, naik 57.450 orang dibanding tahun sebelumnya.

Hingga Oktober 2025, jumlah pencari kerja (pencaker) yang terdaftar di Disnaker sebanyak 29.210 orang, dengan penempatan kerja 19.924 orang. Dari jumlah tersebut, 11.287 orang bekerja di dalam negeri, dan 8.007 orang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Sementara itu, Disnaker mencatat terdapat 748 perusahaan aktif di Kabupaten Cirebon yang mempekerjakan 60.337 karyawan. Penyerapan tenaga kerja mengalami fluktuasi dalam lima tahun terakhir.

Pada 2021 sebanyak 9.765 orang, naik menjadi 16.972 orang pada 2022, turun ke 7.509 pada 2023, dan kembali naik menjadi 13.951 pada 2024.

“Tren penyerapan tenaga kerja sangat bergantung pada kehadiran dan ekspansi perusahaan baru. Misalnya, pada 2022 peningkatan signifikan terjadi karena mulai beroperasinya PT Longrich Indonesia,” jelas Agus.

Perusahaan tersebut kini tercatat menyerap 34.867 karyawan hingga Juli 2025, menjadikannya salah satu kontributor terbesar bagi penyerapan tenaga kerja di Cirebon.

Menurut Agus, persoalan utama yang masih dihadapi adalah kesenjangan antara keterampilan pencari kerja dan kebutuhan industri.
“Banyak pencari kerja belum memiliki keahlian sesuai kebutuhan perusahaan. Karena itu, pelatihan menjadi hal penting,” tegasnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Disnaker terus memperkuat program pelatihan dan peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal, termasuk bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam pemetaan kebutuhan sektor industri.

Berdasarkan data Disnaker tahun 2024, jumlah pencaker mencapai 30.917 orang, dengan lowongan kerja untuk 16.272 orang. Sementara total penempatan kerja tahun lalu mencapai 27.742 orang, terdiri atas 16.322 orang di dalam negeri dan 11.420 orang di luar negeri. (zen)

Kategori :