FCTM Usulkan KH Abbas Buntet Jadi Pahlawan Nasional dan Dorong Pembentukan Kabupaten Cirebon Timur

FCTM Usulkan KH Abbas Buntet Jadi Pahlawan Nasional dan Dorong Pembentukan Kabupaten Cirebon Timur

KONPRES. FCTM mengusulkan KH Abbas Buntet menjadi Pahlawan Nasional dan Pemekaran Kabupaten Cirebon Timur. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID — Menjelang peringatan Hari Pahlawan, Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM) bersama masyarakat di wilayah timur Kabupaten Cirebon resmi menyampaikan dua usulan strategis kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Kedua usulan tersebut mencakup penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi almarhum KH Abbas bin KH Abdul Djamil serta pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Cirebon Timur.

BACA JUGA:Sekolah Wajib Serahkan Ijazah Tanpa Tebusan

Ketua FCTM, KH Taufikurrahman Yasin, menjelaskan KH Abbas merupakan salah satu ulama besar dari Pondok Buntet Pesantren. Memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Khususnya dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. KH Abbas, tidak hanya dikenal sebagai ulama berilmu tinggi, tetapi juga tokoh kunci dalam strategi perjuangan kemerdekaan.

"Beliau bersama Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dan Bung Tomo,” ujar KH Taufikurrahman, Rabu (29/10).

Selain kiprah di medan juang, KH Abbas juga dikenal sebagai pelopor pembaruan sistem pendidikan pesantren. Memperkenalkan pendidikan klasikal (madrasah) dan memasukkan ilmu pengetahuan umum dalam kurikulum pesantren.

Gagasannya dinilai menjadi fondasi penting bagi modernisasi pendidikan Islam di Indonesia. “Modernisasi pendidikan Islam yang dirintis KH Abbas menjadi warisan intelektual yang relevan hingga kini,” tambah Taufikurrahman.

Usulan kedua yang disampaikan FCTM adalah pembentukan Kabupaten Cirebon Timur sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB). Wilayah ini meliputi 16 kecamatan dan 169 desa.

Selama bertahun-tahun memperjuangkan pemekaran guna mempercepat pemerataan pembangunan dan pelayanan publik.

Menurut FCTM, perjuangan pemekaran bukan sekadar administratif, melainkan juga memiliki dimensi historis dan kultural.

Cirebon Timur merupakan daerah kelahiran dan pengabdian KH Abbas Buntet, serta dikenal sebagai pusat pesantren dan perkembangan keagamaan masyarakat Cirebon bagian timur.

“Pemekaran Cirebon Timur adalah upaya mengintegrasikan nilai sejarah, perjuangan ulama, dan pemerataan pembangunan. Ini bagian dari narasi nasional yang inklusif,” tegas KH Taufikurrahman.

BACA JUGA:Komitmen Indocement Tingkatkan Mutu Pendidikan Berkualitas

Sementara itu, Sekretaris FCTM, Dr H Taufik Ridwan MHum, menilai dua usulan tersebut merupakan bentuk penghargaan nyata terhadap kontribusi ulama dan masyarakat Cirebon dalam mengisi kemerdekaan.

“Kami berharap pemerintah pusat memberikan perhatian dan dukungan agar semangat perjuangan KH Abbas Buntet serta nilai-nilai keislaman yang beliau tanamkan dapat terus menginspirasi generasi bangsa,” tukasnya. (zen)

Sumber: