Biaya Haji Kurang 1,5 Triliun, Selly: Tidak akan Bebani Calhaj

Biaya Haji Kurang 1,5 Triliun, Selly: Tidak akan Bebani Calhaj

Anggota Komisi VIII DPR-RI, Hj Selly Andriany Gantina.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengusulkan tambahan anggaran Rp1,5 triliun untuk pembiayaan operasional haji tahun ini kepada DPR-RI.

Permintaan Kemenag tersebut sebagaimana tertuang dalam Surat Menteri Agama dengan Nomor B-165/ MA/ KU.00/ 05/ 2022 tentang Usulan Tambahan Anggaran Operasional Haji Reguler Khusus 2022 M tertanggal 27 Mei lalu.

Menyikapi usulan tersebut, Komisi VIII DPR-RI langsung melakukan pembahasan. Diawali dengan rapat kerja bersama Kemenag dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada Senin (30/05) lalu, pembahasan tersebut dibahas berlanjut pada Selasa (31/05).

Setelah melalui pembahasan, DPR-RI akhirnya menyetujui penambahan anggaran tersebut, dengan penekanan bahwa untuk mencukupi kekurangan dana tersebut, pemerintah tidak boleh membebani calon jemaah haji (Calhaj).

"Kita cukup terkejut ketika mendapatkan informasi dari Kemenag bahwa biaya operasional haji kurang sampai 1,5 triliun lebih," ungkap Anggota Komisi VIII DPR-RI, Hj Selly Andriany Gantina.

Menindak lanjuti informasi dan permintaan Kemenag tersebut, Komisi VIII bergerak cepat melakukan pembahasan, mengingat pemberangkatan haji kloter pertama akan dilakukan pada 4 Juni 2022 mendatang.

"Kami menekankan jangan sampai membebani calhaj, kita perlu solusi yang tepat dan cermat," lanjut Selly.

Setelah melakukan pembahasan, dijelaskan Selly, Komisi VIII menyetujui untuk penambahan pembiayaan untuk mencukupi kekurangan ibadah haji tersebut, dengan tidak membebani calhaj yang akan berangkat ke Tanah Suci.

"Para calhaj yang akan berangkat tidak perlu khawatir atau bingung, karena insya Allah penambahan biaya operasional itu tidak akan bebani calhaj," imbuh Selly.

Untuk mencukupi kebutuhan kekurangan dana haji tahun ini, sesuai hasil pembahasan, akan menggunakan anggaran yang berasal dari nilai manfaat dana haji yang dikelola BPKH dan dana efesiensi dana haji 2014-2019=

"Meskipun kita juga baru tahu kalau ada hasil efesiensi dana haji sejak 2014 sampai 2019, nilainya0700 miliar lebih," tutur Selly.

Di sisi lain, Selly juga menyayangkan ketidakcermatan perencanaan pelaksanaan ibadah haji 2022 oleh Kemenag, dimana seharusnya Kemenag bisa memprediksi segala kemungkinan, termasuk kemungkinan kenaikan pembiayaan di Saudi Arabia.

"Saya kira tidak boleh lagi ada mis manajemen seperti ini. Apalagi baru diketahui sangat mepet dengan waktu pemberangkatan calhaj kita ke Tanah Suci," kata Selly.

Untuk diketahui, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan penambahan Anggaran Operasional Haji Reguler dan Khusus tahun 2022 M, yang totalnya mencapai angka Rp1,536 triliun dengan rincian, Rp1,491 triliun untuk biaya masyair jamaah haji reguler, Rp25,733 miliar untuk biaya technical landing jemaah embarkasi Surabaya, dan Rp19,279 selisih kurs kontrak penerbangan.

Pada tahun 2022 ini, ada sebanyak 100.051 calhaj yang akan berangkat ke Tanah Suci, terdiri dari jemaah haji reguler sebanyak 92.825 orang, jemaah haji khusus sebanyak 7.226 orang, dan petugas sebanyak 1.901 orang. (sep) 

Sumber: