Tekan Kenaikan Harga, TPID Kota Cirebon Gelar Operasi Pasar

Tekan Kenaikan Harga, TPID Kota Cirebon Gelar Operasi Pasar

PENGARUH HARGA. Pasca kenaikan harga BBM Bersubsidi, sejumlah bahan pangan pokok alami kenaikan harga. TPID Kota Cirebon gelar Operasi Pasar Murah stabilkan harga bahan pangan pokok.--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID- Pasca kenaikan harga BBM Bersubsidi, sejumlah bahan pangan pokok alami kenaikan harga. Juga terjadi di Kota Cirebon.
 
Hal itu membuat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon bereaksi. Salah satunya dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi (GNPI) di sektor pangan.
 
Bersama sejumlah stake holder, TPID Kota Cirebon menggelar Operasi Pasar Murah di halaman Masjid Nurul Amal, Perumnas, Kota Cirebon, Senin (5/9).
 
 "Kali ini bekerjasama dengan Bulog, PPI, dan sejumlah perbankan menggelar Operasi Pasar Murah," jelas Kepala Kantor Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Hestu Wibowo.
 
 
Operasi Pasar Murah ini berlangsung selama dua hari 5 dan 6 September 2022. Setelah itu OPM akan berlanjut digelar di area PGC.
 
Menurut Hestu, Operasi Pasar Murah digelar sebagai respon terhadap situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca 2 tahun pandemi.
 
Ditambah lagi, ekonomi global juga berpengaruh pada kondisi perekonomian secara domestik. Kondisi perekonomian global turut mempengaruhi harga energi dan minyak, dan berimbas pada inflasi secara glolab juga dalam negeri.
 
"Dari sisi demand sudah membaik sejak bulan puasa, dimana konsumsi mulai meningkat, permasalahan saat ini ada pada supply pada beberapa komoditas yang berpengaruh pada harga di dalam negeri," jabarnya.
 
 
Volatile food menjadi komodtas yang paling tinggi mengalami peningkatan harga. Seperti pada beberapa pangan strategis yakni cabai, bawang merah, ayam, beras, dan tepung terigu.
 
Oleh sebab itu, OPM digelar untuk menjaga stabilitas harga. Diharapkan harga komodtas tersebut tidak bergejolak dan bisa dikendalikan segingga bisa membantu dan melindungi masyarakat.
 
"Dalam pengendalian inflasi ini ada 4K yang harus diperhatikan, menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," ungkapnya.
 
 
Sejumlah komoditi yang tersedia dalam operasi pasar murah kali ini yakni beras Rp45ribu/5kg, minyak goreng Rp14 ribu/kg, telur ayam Rp22 ribu/kg, tepung terigu Rp9500/kg, gula Rp13.500/kg.
 
Adapun stok yang disediakan setiap harinya terdiri dari 200kg gula, 100liter minyak goreng, kemudian 5 kwintal beras.
 
"Khusus untuk pembelian telur yang menggunakan QRIS, bisa mendapatkan telur dengan harga Rp20ribu/kg," terangnya.
 
 
Sementara itu, ia menambahkan dampak inflasi sangat cukup tinggi pada masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah.
 
Pasalnya 50 persen sampai 60 persen penghasilan mereka dihabiskan oleh konsumsi bahan makanan.
 
Sedangkan masyarakat menengah ke atas hanya menghabiskan 20% untuk kebutuhan konsumsi bahan makanan dari penghasilannya. Oleh sebab itu, pengendalian inflasi hingga saat ini terus dilakukan. (wan)

Sumber: