Bertambak Ikan di Cirebon

Bertambak Ikan di Cirebon

PERLU DIKEMBANGKAN. Kadishub Kabupaten Cirebon, H Asdullah saat meninjau lokasi tambak ikan disekitar kediamannya. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID – Kabupaten Cirebon memiliki potensi luar biasa, dari segi budidaya ikan tambak. Garis pantainya cukup panjang, hingga mencapai 75 KM. Cocok ketika dimanfaatkan untuk kegiatan bertambak ikan. Keutungannya bisa melimpah. Akan tetapi, potensi ruginya pun tinggi. Terutama, ketika masuk musim gelombang air pasang tinggi.

Hal itulah yang kini menjadi perhatian para petambak ikan di Kabupaten Cirebon. Salah satunya, diakui petambak asal Kecamatan Kapetakan Asdullah. “Kalau yang dipinggir laut, kena tanggul pada jebol. Ya dampaknya kita mengalami kerugian. Ikan-ikan pada keluar tambak. Itu risikonya menjadi petambak saat musim rob,” kata pria yang juga merupakan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon itu, Minggu (2/10).

Asdullah sendiri mengaku sampai sejauh ini, ia masih konsisten bertambak udang dan ikan bandeng. Sudah puluhan tahun ia jalani. Kendati lahan tambak ikannya kerap kali terkena rob. Tidak membuatnya patah arang. 

“Risiko bertambak itu, kalau lagi bagus, untungnya lumayan. Tapi kalau gelombang air pasangnya tinggi, ya lumayan juga. Bisa sampai habis ikan kita. Kalau gelombangnya rendah, tidak berdampak signifikan,” katanya.

BACA JUGA:Lahan Mati Dijadikan Balai Benih Ikan

Menurutnya, Pemkab Cirebon harus hadir mengupayakan pengembangan aneka usaha budi daya. Khususnya tambak udang. Karena risiko kegagalan saat bertambak juga relatif lebih kecil. Bayangkan saja, hasil budi daya tambak udang dalam setahun, bisa mencapai 5.000-6.000 ton. 

“Ini harus saya sampaikan, kita punya potensi. Kalau tidak dimanfaatkan kan mubazir juga. Kalau saja, Pemkab hadir, bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat,” kata pria kelahiran 1964 itu.

Hanya saja, kata alumnus UPI itu pendangkalan saluran irigasi tambak, masih menjadi kendala utama aneka usaha tambak di sepanjang pesisir pantai utara (Pantura). Hal itu, menyulitkan penyaluran air dari laut ke tambak. Ketika pendangkalan irigasi tinggi, kadar keasinan air laut juga tinggi. Pastinya menghambat usaha. 

“Tak hanya itu, pastinya ada penambahan biaya pengairan dengan pompa air karena pendangkalan,” katanya.

BACA JUGA:IAIN Cirebon Undang Dosen dan Mahasiswa Malaysia

Ia sendiri seringkali mendapat aspirasi dari para petambak. Mengingat, statusnya saat ini, masih menjadi salah satu pejabat di Pemkab Cirebon. 

“Walaupun saya Kadishub, masyarakat kan taunya saya pejabat. Jadi mereka sering mengeluhkan langsung kalau saya meninjau tambak,” pungkasnya.

Sumber: