Kader PDIP Kepung Gedung Dewan, Setelah Lapor BK Ancam Perkarakan Luthfi ke Kepolisian

Kader PDIP Kepung Gedung Dewan, Setelah Lapor BK Ancam Perkarakan Luthfi ke Kepolisian

DILAPORKAN. Para kader PDIP melayangkan laporan Ketua DPRD, M Luthfi ke Badan Kehormatan (BK) imbas pernyataannya yang dinilai menghina bupati beberapa waktu lalu. FOTO: ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

BACA JUGA:DPRD Desak BKPSDM Driver Setwan Masuk Pendataan

"Menurut kami, statemen Luthfi ini kurang beretika. Etika itu kan harus dipakai dalam berpolitik. Kalau nyari panggung di 2024 itu terlalu jauh," kata pria berambut hijau itu.  

Ia mengaku, akan melaporkan atas celotehan Luthfi ke masing-masing Polsek di tempat para PAC PDIP itu berada. Bahkan, pihaknya siap menurunkan pasukan lebih banyak lagi dari pada hari ini. Ribuan. 

"Kaitan poin-poin apa saja yang akan dilaporkan, tentunya beda dengan yang dilaporkan ke BK DPRD. Jalurnya beda. Poinnya nanti, tergantung dari pimpinan partai. Kita tunggu instruksi. Setelah instruksi turun, baru kita bergerak," tandasnya. 

Sebelum dilaporkan ke BK, Wakil Ketua Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan, Bejo Kasiyono sudah memberikan signal perlawanan. Akan melakukan tindakan tegas ketika selama 1x24 jam, tidak ada klarifikasi dari ketua dewan terkait statemennya yang telah menciderai kader banteng. 

BACA JUGA:DPRD Terima Aspirasi Puluhan Guru PAI

“Kita kasih waktu 1x24 jam, ketua DPRD untuk mengklarifikasi. Kalau tidak, akan ada tindak lanjut dari kami,” kata Bejo beberapa waktu lalu.

Saat ini, batas waktu yang sudah diberikan sudah lewat. Lebih dari 1x24 jam, nyatanya Luthfi tak bergeming. Tidak mengklarifikasi statemennya, dan tidak menyatakan permintaan maaf sebagaimana desakan kader banteng. Maka, pengurus dan kader PDIP melaporkannya ke BK. 

Seperti diketahui, kisruh ini bermula saat Luthfi sebagai ketua DPRD Kabupaten Cirebon dalam sambutan kegiatan soft launching ekowisata mangrove dinilai melakukan provokasi tak etis.

Dalam sambutannya itu, Luthfi menyindir jalan rusak menuju obyek wisata mangrove di ekowisata mangrove Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/11/2022) lalu. Menurutnya percuma jika wisata mangrove bagus tapi jalan rusak.

BACA JUGA: Praktisi Jakon Setuju Penundaan Proyek-proyek yang Sudah Mepet

“Bagaimana wisatanya mau maju kalau jalannya rusak. Ini kalau tahun depan jalannya belum mulus, pak bupati jangan dipilih lagi. Sepakat enggak? Aja dipilih maning, beli jelas programe,” kata Luthfi sambil tertawa yang berada di atas panggung.

Dari sindiran Luthfi meski dalam konteks bercanda, dinilai sudah keterlaluan. Karenanya, PDIP meminta ketua DPRD harus meminta maaf kepada publik dan para kader PDIP secara terbuka. Namun desakan itu tidak diladeni Luthfi.

Sumber: